#116 : Terpasung

47 3 0
                                    

Sedihku mengudara sekian lama di langit kota.

Ia senantiasa tumpah menggenang atau bahkan menyeret semua kenangannya tanpa sisa.

Hingga kau dan aku terperangkap di antara tumpukan harapan yang usang.

Kemudian tangan-tangan kita sibuk mengais kebencian yang tak mau mengalah.

Yang kita dapat hanyalah sesak yang memasung diri sampai rasanya terbunuh mati.

Dan kita tenggelam dalam telaga yang penuh tangis celaka membakar lidah.

Saat kusadari; lingkup ilusi serta sepi-sepi menuntut untuk kembali.

Sabtu, 9 Feb 2018, Riau
14:04

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang