#171 : Bukan Sebenarnya Manusia Es

76 1 0
                                    

Dahulu selalu ada fajar.
Dengan hangat yang senantiasa berpijar.
Seseorang tak pernah ragu ....
Ketika ia datang seperti angin musim semi.
Lalu berakhir tenang seperti Sungai Irrawaddy.

Kau kira hanya sikapku saja yang dingin.
Memang inilah yang aku ingin.
Hatiku lebih dingin dari sikapku, bahkan dinginnya mengalahkan salju.
Hatiku kini sudah menjadi Antartika kecewa.

Terlalu dingin dan terlalu jauh untuk kau tempuh.
Karena hatiku sudah terlalu tinggi untuk kau daki.
Seperti Gunung Everest.
Kau akan mati bila bisa menempati.

Jikalau kau tangguh untuk berkunjung ...
Aku akan menerimamu.
Tapi jikalau kau tak sanggup berkunjung ...
Maka carilah orang yang tepat untuk kau kunjung.

Aku harap aku tak akan menerimamu.
Agar hatiku yang beku ini, tak bisa mencair dengan kehangatanmu.
Karena aku masih menginginkan sosok Fajar yang dulu.
Bukan orang baru seperti kamu.

-Arkhan(16/6/19)

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang