Aku ingin bercerita. Barangkali ada yang ingin membaca.
Simaklah hati yang sedang ingin bersuara.
Baiklah.
Seusai pesta ilmu, aku melihatmu. Kau ada di antara keramaian yang menganggu.
Syukurlah, mata ini masih tak luput darimu.
Derap langkah yang sukses menghalangiku, aku tahu kita takkan pernah bisa sedekat dulu.
Ribuan pasang mata yang berhasil menyurutkanku, aku tahu kita takkan pernah bisa seakrab dulu.Bukannya enggan!
Hanya saja,
aku takut mencoba untuk menyapa.
Saling bercerita untuk mencinta.
Saling bersama untuk bahagia.
Saling memendam hingga terluka.
Dan yang terakhir, aku takut menyakitimu atas rasa yang mungkin berlebihan sebab sungguh-sungguh cinta!
Kupikir dengan jarak yang kau dan aku bangun ini, semua akan baik-baik saja.
Semua harus berjalan normal seperti sedia kala.
Rupanya salah, karena pada kenyataannya semakin hari semakin berat rindu yang kupikul sendiri. Semakin menjadi-jadi!
Aku tak tahu harus apa selain meratapi diri.
Menghabiskan waktu untuk merenungi, dalam-dalam kuresapi.
Dari pagi hingga akan terus berganti hari lagi, kenangan itu tak jenuhnya menghantui.
Tuhan, bantu aku.
Racun apa yang tak sengaja kuteguk hingga diriku dan dirimu hilang tanpa peluk.
Adakah secelah harapan untuk kembali?
Aku sudah kenyang dengan santapan ilusi setiap hari.
Senin, 3 Des, Riau
12:53
![](https://img.wattpad.com/cover/116503872-288-k182566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
RomanceHighest rank #1 in Quotes 18/01/2019 "Karena sajak tidak akan pernah berbohong. Sajak adalah suara hati dari penulisnya, dan mungkin kita sedang mengalami hal yang sama."