"Aku tidak beres."
"Jangan katakan itu. Kau tahu aku hanya bercanda."
"Ugh!" Mengingat perbuatannya malam itu, Yume mengeluh malu dan menyembunyikan wajah dalam kedua telapak tangannya.
Bahkan saat dia berusaha menjauhkan bayangan tentang malam itu, ingatannya semakin jelas seakan Kazuki ada bersamanya. Padahal bulan telah berganti namun kehangatan malam itu masih membuat Yume merasa sesak di dada.
"Tidak masalah. Kau akan baik-baik saja. Aku janji."
Kata-kata penguatan dari Kazuki membuat Yume berdebar-debar. Yume menyadari keanehan dalam dirinya sendiri saat setelah pelukan hangat malam itu, dia tidak sanggup menatap Kazuki tanpa merona wajahnya.
Apa sih yang kupikirkan? Yume memukul kepalanya. "Awh!" Rasa sakit dari lukanya menyadarkan gadis itu.
"Hei! Kepalamu kan masih belum sembuh, kenapa dipukul sih?" Tanya Kento heran.
"Yume kena demam, ya?" Kurumi meraba dahi Yume untuk membedakan suhu tubuh gadis itu dengannya.
"Nggak apa-apa, kok." Kata Yume.
"Beneran? Wajahmu merah banget sih."
"Kalau bukan karena sakit, pasti jatuh cinta." Timpal Nanami.
"Eh??" Telinga Kurumi membesar. "Yume jatuh cinta? Siapa?"
Yume menggeleng. "Nggak kok. Nggak ada." Walau begitu wajahnya semakin memerah saja.
"Hmmm... Ayo dong, katakan padaku." Kurumi menggoda Yume.
"Sungguh, bukan apa-apa." Tapi pikiran Yume dipenuhi Kazuki Takahasi. Kenapa Takahashi Sensei muncul terus? Batinnya.
"Sekarang ini kau pasti sedang membayangkan wajah tampannya." Bisik Kurumi.
Yume terkejut. Kurumi menyeringai mendapati Yume telah masuk dalam jebakannya. "Bayangkan.. Matanya.. Hidungnya.. Bibirnya.."
Yume menggeleng kuat-kuat, menolak godaan untuk membayangkan wajah Takahashi Sensei sesuai arahan Kurumi.
"Hei, berhenti menggodanya." Kata Kento.
"Ssshh!" Kurumi melototi Kento bagai ular berbisa yang siap menerjangnya.
"Dasar cewek-cewek." Gumam Kento.
Kurumi pun meneruskan rencananya guna mengetahui siapa yang disukai Yume. Kalaupun tidak ada yang Yume suka, dia hanya iseng dan senang menggoda Yume.
"Apa kalian sudah sampai ke tahap skinship?"
"Skinship?"
"Sentuhan antara kalian berdua."
"Sentuhan?" Yume teringat bagaimana dia dengan lancang memeluk Takahashi.
Wajah Yume semakin memerah. Kejujuran terpancar dari rona wajahnya tanpa perlu mengatakan apa-apa. "Hmmmm... Benarkan kataku, memang ada seseorang."
"Jangan-jangan sudah ciuman juga ya?"
"Ci-cium?!"
"Begini.." Kurumi dengan sengaja mencontohkan dengan gerakan tangannya. "Ciuman."
Yume menggeleng cepat, berusaha menolak bayangan itu masuk dalam kepalanya sekaligus menyangkal sangkaan itu. "Nggak."
"Tapi kau mau kan?" Desak Kurumi.
"Nggak mungkin aku mencium Sen-!" Yume berhenti disaat yang tepat
"Sen??" Kurumi dan Nanami terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice me, Sensei !
RomanceYume Tachibana, gadis polkadot yang jatuh cinta pada guru matematika. Yume gadis yang tertutup, selalu terlihat lelah dan tampak tidak menarik. Menjalani masa sekolah tanpa gairah anak muda, dia melanjutkan hidup seperti sebuah kewajiban hingga suat...