Kento baru saja membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Yume saat tiba-tiba Nanami berseru kaget.
"Kurumi?"
Kurumi membuka matanya perlahan-lahan.
"Biar aku panggilkan dokter," Kata Haruto.
Dokter datang dan memeriksa kondisi Kurumi. Gadis itu masih belum sadar sepenuhnya selama beberapa saat, dia terlihat terlalu lelah untuk mengatakan apa-apa walaupun sepertinya dia telah menyadari bagaimana kondisinya.
"Sepertinya kunjungan kalian membawa keajaiban," Kata dokter.
"Syukurlah," Gumam Yume.
"Aku akan menghubungi paman dan bibi," Ucap Nanami.
"Kurumi, kau baik-baik saja?" Tanya Haruto.
"Kalian?" Kurumi kesulitan berbicara.
"Rumah sakit? Apa yang terjadi denganku?" Tanya Kurumi.
Masing-masing dari mereka saling memandangi, tidak tahu harus berkata apa. Namun tanpa berusaha, ingatan terakhir Kurumi sebelum tak sadarkan diri pun kembali terbayang dalam benaknya.
"Kebakaran itu, bagaimana-" Kurumi berhenti berbicara ketika pergerakannya yang tiba-tiba membuat wajahnya perih.
"Tidak perlu cemas, kau baik-baik saja sekarang," Kata Kento.
"Cermin... Tolong, ambilkan aku cermin."
"Kurumi sekarang lebih baik kamu tidak-"
"Nanami? Kau kembali ke Jepang?"
"Untuk menjenguk sahabatku," Jawabnya.
"Tidak ada cermin untukku?" Tanya Kurumi.
"Kau selamat. Kau baik-baik saja. Itu yang terpenting saat ini." Haruto mendekati ranjang tempat Kurumi berbaring lalu menyerahkan ponselnya.
"Haruto-" Nanami hendak menghentikannya, namun Haruto menepis tangannya.
"Bagaimanapun, dia berhak tahu kondisinya yang sebenarnya."
Kurumi tertawa saat melihat wajahnya dari kamera layar depan ponsel Haruto. "Jelek banget," Katanya.
"Kau tidak terkejut?" Tanya Nanami.
Kurumi mengembalikan ponsel Haruto dan mengucapkan terima kasih padanya. "Tentu saja aku kaget. Tapi seperti kata Haruto, aku baik-baik saja dan itu yang terpenting, kan?"
Apa benar begitu? Aku akan senang jika Kurumi memang baik-baik saja, tapi... entah kenapa rasanya dia terlihat sedih, pikir Yume.
"Bahkan Kento pun ada disini. Terima kasih, aku sepertinya sudah banyak merepotkan kalian, ya?"
"Tidak buruk juga, luka ini maksudku. Dengan begini kita bisa berkumpul lagi. Sudah lama sekali rasanya tidak seramai ini," Lanjutnya.
Tidak lama kemudian kedua orang tua Kurumi datang, mereka begitu terharu melihat anak tunggal mereka akhirnya siuman. Ayah Kurumi sangat berterima kasih pada Yume dan teman-temannya.
Matahari telah berada di ujung barat saat waktu kunjungan mereka berakhir. Yume akan kembali ke sekolah sore itu untuk melanjutkan pekerjaan klub fashion yang belum selesai.
"Aku akan menyempatkan diri untuk datang lagi besok. Sampai jumpa!" Kata Yume lalu buru-buru meninggalkan ketiga temannya.
"Dia sibuk sekali, ya?"
"Festival sekolah, saat ini dia sedang membantu klub fashion," Kata Haruto.
"Sejak kapan Yume ikut ekstrakulikuler sekolah?" Tanya Kento dengan ekspresi tidak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Notice me, Sensei !
RomanceYume Tachibana, gadis polkadot yang jatuh cinta pada guru matematika. Yume gadis yang tertutup, selalu terlihat lelah dan tampak tidak menarik. Menjalani masa sekolah tanpa gairah anak muda, dia melanjutkan hidup seperti sebuah kewajiban hingga suat...