Musik penutupan mengantar para tamu undangan keluar gymnasium yang sudah ditata sedemikian rupa hingga menjadi aula acara natal. Anak-anak bermain salju dilapangan, orang dewasa saling bertukar sapa.
Pesta natal sekolah berjalan dengan lancar, bahkan kepala sekolah memuji seluruh siswa yang bekerja sama untuk mewujudkan acara amal itu, acara berakhir tepat tengah hari setelah makan siang bersama. Baik para murid, guru, dan tamu undangan duduk membaur bersama dengan anak-anak kecil berusia bulanan sampai tiga belas tahun.
"Psst.. Yume," Kurumi menarik lengan Yume menjauh dari kerumunan.
"Ada apa?"
"Jangan beri tahu siapa-siapa, nanti malam kelas kita akan merayakan natal bersama, ini ide pengurus kelas kita. Jangan lupa datang ya."
Yume mengangguk, Kurumi lalu berjalan pergi dengan cara menyelinap diantara orang-orang untuk mencari teman-teman sekelasnya dan menyebarkan undangan rahasia itu.
Yume tidak sempat bertemu dan menyapa Kazuki, bahkan sekedar untuk mengucapkan selamat natal padanya saja tidak bisa. Bukan karena menghindar, namun Kazuki berada di deretan kursi untuk para guru, Yume tidak mungkin menghampiri Kazuki ditengah-tengah kerumunan guru lain.
Jadi dengan perasaan kecewa Yume menatap bingkisan dalam tas sekolahnya. Sesuatu yang sudah dia kerjakan sejak lama, hadiah buatan tangan untuk Kazuki. Namun sepertinya dia tidak bisa memberikannya pada Kazuki lantaran mereka tidak punya kesempatan untuk bertemu.
Yume semakin sedih mengingat setelah acara itu, mereka telah memasuki libur pergantian tahun, yang artinya dia tidak akan bertemu dengan Kazuki sampai semester baru di tahun selanjutnya. Walaupun hanya satu bulan, Yume merasa satu bulan itu sangat lama, apalagi hadiah yang dibuatnya lebih cocok untuk musim dingin seperti bulan ini.
"Yume!"
Yume mengangkat wajah, Kento melambai padanya dari balik kaca sebuah ruangan privat di kafe yang mereka pesan untuk acara natal kelas. Semua teman-teman sekelasnya sudah ada disana, mereka saling menyambut dan mengucapkan selamat natal satu sama lain.
Kento memanggil Kurumi yang muncul dari toilet, mereka duduk bersama secara berkelompok, walau begitu tidak ada kesan terpisah antata satu kelompok dan kelompok yang lainnya.
"Selamat natal, Yume!" Seru Kurumi.
"Selamat natal."
"Hari ini kau terlihat beda Yume, benarkan Kento?"
Kento mengangguk dengan malas untuk menutupi rasa kagumnya. "Hari ini kau cantik." Bisik Kento saat Kurumi sudah sibuk dengan teman-teman mereka yang lain.
"Terima kasih." Ucap Yume, matanya mencari-cari Nanami dan Haruto. "Haruto dan Nanami bagaimana?"
"Tidak datang. Nanami sakit, sepertinya Haruto menemaninya." Ucap Kento.
"Oh, begitu..."
"Mau minum apa?" Tanya Kento.
"Aku tidak usah-"
"Jangan begitu, ini acara kelas lho. Kau juga harus ikut menikmati acara ini."
Yume akhirnya memesan minum untuknya. Sesungguhnya dia tidak membawa banyak uang, dia hanya datang karena merasa tidak baik mengabaikan undangan Kurumi, namun dia tidak berniat untuk makan ataupun minum selama acara.
"Gyaaa Takka Sensei ganteng banget!!"
Yume terkejut dan langsung menoleh kearah pintu dibelakangnya. Disaat itulah tatapannya bertemu dengan tatapan Kazuki. Sudut-sudut bibir Yume bergetar, tertarik naik dengan malu-malu saat Kazuki tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice me, Sensei !
RomansaYume Tachibana, gadis polkadot yang jatuh cinta pada guru matematika. Yume gadis yang tertutup, selalu terlihat lelah dan tampak tidak menarik. Menjalani masa sekolah tanpa gairah anak muda, dia melanjutkan hidup seperti sebuah kewajiban hingga suat...