"Yes! Kita sekelas!"
"Hei, namaku tidak ada di kelas itu."
"Permisi, permisi."
"Aduh kita terpisah kelas, ya?"
"Lihat namaku, gak?"
"Eh? Kita sekelas lagi? Aduh bosan dong."
"Hahahaha ternyata hanya segini?"
Sepanjang koridor sekolah murid-murid berkumpul mengerumuni papan nama yang berdiri di depan setiap ruang kelas. Dari lantai satu sampai lantai tiga setiap murid dari masing-masing jenjang kelas mencari nama mereka. Setiap semester baru selalu dilakukan perombakan kelas, hal itu bertujuan agar memperluas pergaulan siswa dimana mereka tidak hanya terikat pada satu pergaulan saja.
Mereka berseru gembira ketika kembali bertemu di kelas yang sama, ada yang mengungkapkan kekecewaan karena pisah kelas, dan ada yang tidak peduli dikelas manapun mereka terdampar.
"Tidak ada." Yume dan Miya berdiri didepan papan nama kelas 2-F. Tidak ada nama mereka berdua disana.
"Ayo ke kelas lain." Miya menggandeng tangan Yume dan menerobos keluar dari kerumunan di depan kelas 2-F hanya untuk masuk kembali dalam kerumunan kelas 2-E.
"Yume!" Miya dan Yume terpisah ditengah-tengah kerumunan murid. Mereka masing-masing mencari nama. "Bagaimana?" Tanya Miya saat mereka berhasil keluar dari kerumunan itu.
Yume menggeleng. "Tidak ada."
"Semoga kita tetap sekelas, ya!"
Yume mengangguk. "Pasti."
"Eh," Miya melihat sosok Haruto ditengah kerumunan kelas 2-C. "Yume, ayo kita kesana."
"Haruto!!" Miya memanggilnya.
Haruto menoleh ke belakang kerumunan. Tinggi badannya membuatnya tidak kesulitan melihat dari kerumunan murid disekitarnya. Miya kemudian meminta Haruto untuk mencari namanya dan Yume juga. "Tolong, ya!" Katanya.
"Ada namamu." Kata Haruto pada Miya. "Namaku dan dia tidak ada." Sambil menunjuk Yume.
"Eeeh??? Yang benar??" Miya terkejut. "Benar-benar namaku saja??"
Haruto mengangguk. "Sudah kucari. Yume dan aku tidak sekelas denganmu."
"Tidak mungkin..." Miya cemberut.
"Tenang saja, aku sempat melihat beberapa nama dari kelas kita. Seperti, Nao Tsukiyama dan Haruna Yamazaki."
"Oh astaga!!" Miya menjambak rambutnya sendiri dengan kedua tangan. "Aku akan bertemu mereka lagi?? Kau pasti bohong!"
Haruto mengangkat bahunya dengan malas. "Lihat saja sendiri."
Menyambut tantangan itu, Miya berlari masuk dalam kerumunan murid didepan mereka untuk memastikan sendiri perkataan Haruto. Sementara itu Yume menunggunya bersama Haruto.
"Yume, sudah lihat namamu?" Tanya Haruto.
Tachibana menggeleng singkat. "Haruto bagaimana?"
"2-A." Kata Haruto.
"Eh? Kalau sudah tahu kenapa masih mencari nama?"
"Aku mencari nama Miya. Di kelas A dan B tidak ada." Jelas Haruto.
"Oh, begitu."
Haruto mengangguk. "Kau juga tidak perlu mencari lagi. Kita sekelas."
Terkejut, Tachibana menatap Haruto. "Kau melihat namaku juga?"
"Sudah tentu, kan?"
"Kenapa?"
Haruto mengernyit heran. "Kita kan teman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice me, Sensei !
RomanceYume Tachibana, gadis polkadot yang jatuh cinta pada guru matematika. Yume gadis yang tertutup, selalu terlihat lelah dan tampak tidak menarik. Menjalani masa sekolah tanpa gairah anak muda, dia melanjutkan hidup seperti sebuah kewajiban hingga suat...