(7) Choko Yamashita

289 39 4
                                    

Choko tertegun pada pemandangan didepannya. Kazuki yang tersenyum pada Yume Tachibana diluar kelas membuatnya geram. Kazuki bahkan tertawa. Terlihat begitu senang saat Yume pergi menyusul Miyamura.

Tersenyum pada dia??? Tertawa karena dia??? Dia?! Si cewek polkadot kampungan, jelek, menjijikan!! Dalam hati Choko benar-benar kesal.

Choko yang sudah melakukan banyak cara untuk menarik perhatian Kazuki tidak pernah mendapat reaksi seperti itu. Dia sangat terkejut ketika entah kenapa Kazuki tersenyum tulus pada Yume dan bahkan tertawa setelahnya. Hanya karena Yume Tachibana. Dada Choko terasa sesak.

Setelah home room yang dia lewatkan dengan berusaha menenangkan diri, Kazuki keluar dari kelas. Tak lama kemudian Yume dan Miya kembali ke kelas. Choko menatap tajam kearah Yume. Tatapannya tak bisa lepas dari gadis itu sampai dia duduk di bangku paling belakang. Tempat yang sangat cocok untuknya.

Choko menilai Yume sepanjang jalan. Kaki jenjang yang lumayan andai saja dia memakai kaos kaki baru bukannya bolong-bolong menjijikan seperti itu. Kulitnya juga kelihatan kusam dan kasar, putihnya kekuningan. Kena penyakit apa dia? Pikir Choko.

Mata Choko membelalak kaget saat tiba-tiba pandangannya bertemu dengan mata Yume. Yang lebih mengejutkannya adalah ketika Yume tiba-tiba menyeringai padanya.

Kurang ajar! Jerit Choko dalam hati. Seringai Yume itu dia artikan sebagai tanda kemenangan dan kepuasan. Seakan Yume Tachibana tahu bahwa dia telah selangkah lebih dekat untuk menjatuhkan Choko. Untuk mendapatkan Kazuki Takahashi. Ini tidak bisa dibiarkan.

Padahal dari tempat Yume duduk, dia berusaha tersenyum manis kearah Choko tanpa prasangka apapun. Kalimat Kazuki berputar-putar dalam benaknya. Kesempatan... Kesempatan... Kesempatan..! Karena itu, saat menyadari tatapan Choko, Yume segera mengusahakan seulas senyum ramah yang malah berakhir seperti seringai tantangan.

***

"Hari ini makan di kantin saja, yuk." Ajak Choko pada teman-teman kelompoknya.

Mereka berempat sepakat untuk makan di kantin bersama. Saat keluar dari kelas, Choko sempat menoleh kebelakang, melihat Yume duduk diam sambil menatap ke luar jendela. Tumben dia tidak menghilang ketika jam istirahat. Pikir Choko.

"Choko!" Salah satu temannya berseru.

"Ya! Aku datang!"

Choko Yamashita, Nao Tsukiyama, Haruna Yamazaki, dan Kurumi Kusagawa. Mereka berempat adalah kelompok pertemanan yang sudah terjalin sejak kelas satu di SMA. Lalu saat kenaikan kelas, mereka bertemu dengan Nanami Fujinami. Bahkan walaupun tidak secara resmi diakui sejak dulu Choko selalu terlihat deperti ketua geng. Dia selalu disegani oleh siapa saja, lebih-lebih karena sifatnya yang membuat orang enggan mencari masalah dengannya.

Namun demikian, posisi itu perlahan mulai tergantikan dengan munculnya Nanami Fujinami. Gadis pindahan dari Inggris itu mencuri segala perhatian dari Choko. Selain kecantikan dan keanggunannya, gaya bicara yang berkelas dan nilai yang stabil diatas rata-rata, Nanami Fujinami berasal dari keluarga terkaya ke enam di prefektur itu dan berada dalam daftar keluarga paling berpengaruh di Jepang.

"Ngomong-ngomong, Na-chan nggak masuk lagi hari ini, ya?" Kata Nao. Na-chan adalah nama panggil kesayangan mereka untuk Nanami.

"Apa jangan-jangan Na-chan sakit?" Tanya Haruna.

"Bagaimana kalau setelah ini kita main ke rumahnya, yuk?!" Usul Kurumi.

Na-chan. Na-chan. Na-chan lagi. Tanpa dia pun kalian bisa hidup, tau. Dasar ternak-ternak bau! Maki Choko dalam hati.

Notice me, Sensei !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang