(51) The Center Of The Group

133 22 1
                                    

Haruto menatap Yume yang terdiam lama, dia berbalik untuk melihat apa yang membuat gadis itu begitu terkejut.

"Permisi,"

"Na-nanami!" Yume melompat dari kursinya.

Nanami Fujinami. Haruto refleks berdiri.

Nanami tersenyum kikuk. "Hai,"

"Na-chan, lama tak bertemu." Sapa ayah Kurumi. "Bagaimana kabarmu?"

"Baik, terima kasih paman."

"Ayo, silahkan masuk. Jangan berdiri di depan pintu begitu, kemari, duduklah."

"Nanami..." Yume menghampiri Nanami tanpa bisa melanjutkan kalimatnya.

Nanami tersenyum malu-malu lalu memeluk Yume. "Aku sungguh merindukanmu." Ucap Nanami.

"Aku juga." Akhirnya Yume bisa mengatakan sesuatu selain menyebut nama sahabatnya.

"Aku tidak sendiri- lho? Tunggu sebentar."

Seakan belum cukup terkejut, mata Yume membulat lebar saat Nanami menarik paksa Kento yang bersembunyi di balik pintu. Ruangan itu tiba-tiba sepi sesaat sebelum akhirnya Yume tertawa. Walau canggung, Haruto ikut tersenyum. Ini pertemuan paling aneh dan tidak pernah mereka pikirkan.

"Apa yang akan Kurumi katakan?" Kata Nanami.

"Mungkin dia akan melemparku dengan sesuatu sebelum memelukmu." Ujar Kento.

"Aku tidak ingin merasa senang. Tapi aku senang kalian ada disini." Ucap Yume.

"Berhenti melihatku seakan aku telah pergi lama." Kata Nanami.

"Tiga bulan itu waktu yang cukup lama." Gumam Haruto.

"Ekhm!" Ayah Kurumi bangkit berdiri sembari mempersilahkan Kento duduk di tempatnya. "Anak-anak, maaf aku tidak bisa lama. Aku harus segera kembali ke kantor. Tolong kalian jaga Kurumi untukku, ya."

"Tentu saja, paman."

"Maaf merepotkan kalian."

"Tidak perlu di pikirkan. Kurumi pun akan berbuat yang sama pada kami."

"Terima kasih. Aku akan kembali setelah menjemput istriku sore ini."

"Hati-hati di jalan, paman!"

***

Yume menyadari betapa peran ayah Kurumi sangat besar dalam ruangan itu. Segera setelah pria jenaka itu meninggalkan ruangan canggung pun kembali. Yume menatap sahabat-sahabatnya dan tersenyum. Rasanya baru kemarin dia cemas takkan punya seorang pun teman di bangku SMA. Tapi sekarang, semuanya berbeda.

Semua karena Sensei ... pikir Yume

"Kurumi sering sekali menghubungiku." Ungkap Nanami.

Kata-kata Nanami itu memecahkan canggung di antara mereka. Benar, saat ini Kurumi lebih penting. Batin Yume

"Dia selalu menanyakan kabarku, memastikan bahwa aku baik-baik saja. Dia sangat cerewet dan mengganggu waktu istirahatku. Tapi sejujurnya aku menyukai sifatnya yang seperti itu." Ujar Nanami.

"Bukan Kurumi kalau tidak mengoceh sedikit saja."

"Tiga hari ini terasa sepi tanpa Kurumi di kelas." Tambah Yume.

Mereka saling menceritakan tentang bagaimana Kurumi di mata mereka masing-masing. Kurumi menjadi kekuatan tersendiri bagi Nanami yang diam-diam merasa kesepian setelah pindah ke luar negeri. Sosok gadis kuat yang mampu membangkitkan kembali semangat Haruto, dan teman terbaik yang selalu membantu Yume.

Notice me, Sensei !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang