T.O.D 81 : (Hidup Seperti Truth Or Dare)

3K 170 42
                                    

             Siang Harinya Ali mengerjabkan kedua matanya setelah beberapa jam dia tidur karena rasa pusing di kepalanya dan Saat Ali membuka matanya dia melihat Prilly dan Devan di sampingnya.Ali tersenyum ke arah Devan dan Prilly yang menatapnya dengan tatapan kecemasan.Ali merasa kepalanya berdenyut lagi dan Dia langsung memegang Kepalanya yang di lilit Perban Putih itu terasa sakit.

"Eh Lo nggak Apa apa Li ?,Masih sakit ya,Mending Sekarang Kita ke rumah sakit Jakartanya dan Nanti gue Izin Sama Dosen kalau kita pulang duluan" Ucap Devan khawatir.

"Nggak usah ke rumah sakit Van,Gue nggak apa apa kok,Cuman pusing sedikit aja" Ucap Ali berbohong Jelas jelas Dia Merasa kepalanya Sakit luar Biasa dan Ali merasa Kepalanya lebih sakit daripada rasa sakit yang semalam tapi Mereka tidak tau hal itu Karena Ali terlalu pandai menyembunyikan Rasa sakitnya dengan wajah datarnya.

"Tapi Li,Ini hal yang serius,Gue takutnya Ada Cedera atau luka dalam di otak lo,Apalagi tadi Prilly bilang kalau lo semalam Juga terkena benturan saat kalian terjatuh ke Jurang,Jadi gue mohon turutin Perkataan Gue,Sekarang kita langsung pulang Ke jakarta dan setelah itu kita pulang ke rumah sakit" Ucap Devan Dengan wajah khawatir.

            Ali terdiam Mendengar perkataan Devan dan Dia menatap Devan dengan tatapan bersalah.

"Sebelum Gue mengalami Benturan semalam dan hari ini,Otak gue emang udah Rusak duluan Devan dan Gue sekarang Udah Gangguan Mental,Gue nggak mau Lo tau karena Gue nggak Mau Lo ninggalin Gue karena Malu Memiliki Sahabat Gangguan mental kayak gue" Batin Ali merasa bersalah karena telah menyembunyikan penyakitnya dari Devan.

            Ali langsung menepuk Bahu Devan dan berusaha tersenyum ke arah Devan.

"Makasih Ya Van,Lo udah peduli sama gue tapi Gue nggak apa apa kok,Jadi Nggak usah Ke rumah sakit segala,Jadi Gue mohon sama Lo jangan terlalu cemasin gue karena gue baik baik aja" Ucap Ali berusaha tersenyum di hadapan Devan.

         Devan menghela Nafas jengah Mendengar Ali berkata baik baik aja.
Jelas jelas Ali dalam keadaan Tidak Baik baik aja.

"Oke,Gue nggak akan Maksa lo ke rumah sakit,Tapi Lo nggak usah Ikut Kegiatan Perkemahan sampai Kondisi Lo membaik,Ngerti" Ucap Devan.

          Ali hanya mengangguk singkat Sambil tersenyum ke arah Devan.

"Ya udah Gue duluan ya,Prill tolong jagain Ali ya,Kalau dia Nakal langsung di jewer Aja telinganya" Ucap Devan.

"Lo pikir gue anak bocah apa pake Di Jewer" Ucap Ali dengan sebal mendengar perkataan Devan.

           Devan tertawa melihat wajah sebal Ali dan Prilly mengelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua.Devan langsung berjalan meninggalkan Prilly dan Ali berdua di tenda perkemahan sambil tersenyum
Setelah Kepergian Devan.Ali langsung mengusap rambut Prilly hingga mereka saling menatap dalam dan penuh Cinta.

"Pasti sakit ya Jambakan dari Nara ?" Tanya Ali menatap Prilly dengan Tatapan Cemas karena Mengingat Nara Menjambak Rambut Prilly dengan Kuat.

"Gue nggak apa apa kok,Tapi gue Ngerasa bersalah terhadap Nara karena kita Berselingkuh di belakangnya dan Apalagi kalau sampai Nara tau Kejadian di hutan Semalam,Gue merasa apa yang di katakan Nara benar Kalau Gue Wanita murahan,Pelacur,Jalang dan PHO,Jelas jelas Lo udah Memiliki Tunangan tapi Gue malah berciuman Sama lo,Gue benar benar merasa nggak ada har" Ucap Prilly terpotong karena Ali langsung menaruh Jari Telunjuknya di depan Bibir Prilly.

"Lo nggak salah,Gue yang salah karena Udah membuat Nara masuk dalam hidup Kita karena Sebuah Alasan Yang nggak bisa gue beritahu Ke Lo,Tapi Suatu hari nanti lo bakal tau Alasan kenapa Gue mau bersama Nara jelas jelas gue mencintai Lo,Udah ya Nggak usah mikirin Hal itu,Urusan Nara biar menjadi Urusan gue,Sekarang gue pengen Lo di samping gue dan Gue juga mau di suapin Lo,Soalnya gue dari tadi udah Nahan Laper" Ucap Ali tersenyum di kalimat terakhirnya sambil Melihat Semangkuk Bubur yang di pegang Prilly.

Truth Or Dare 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang