Lembar 39.

109 20 5
                                    

    Setelah mendapatkan sedikit perawatan dari ibu Hyungwon, Hyunjin kini duduk menghadap meja dapur dan tengah makan dengan Jeongin yang duduk di hadapannya. Jeongin yang masih sangat ragu untuk memberikan kabar pada Hyunjin pun pada akhirnya hanya berdiam diri tanpa mengalihkan pandangannya pada wajah Hyunjin.

    "Kenapa melihatku seperti itu?"

    Jeongin segera menggeleng dan tetap diam sampai Hyunjin mengosongkan piringnya. Setelah piring di hadapannya kosong, Hyunjin lantas menaruh perhatiannya pada Jeongin. Tatapan tajamnya sedikit memicing ketika melihat gerak-gerik Jeongin yang tampak mencurigakan.

    "Kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

    "Tidak ..."

    "Baiklah ... sekarang ceritakan padaku bagaimana kau bisa mengenal bibi-bibi tadi."

    "Saat aku bertemu Sohye Noona, bibi-bibi itu juga ada di sana."

    "Lalu kenapa mereka bisa tinggal di sini?"

    "Pihak Militer menempatkan para penduduk Distrik 9 di rumah-rumah kosong dan menyuruh mereka untuk bekerja di pabrik."

    Mendengar hal itu Hyunjin bergumam tak percaya, "mereka sudah gila ..."

    "Bagaimana keadaan Hyeong? Apa saja yang mereka lakukan pada Hyeong?"

    "Banyak ... sepertinya mereka sudah bosan padaku sehingga mau melepaskanku ... lihat saja, jika ada kesempatan akan kubalas mereka semua."

    "Tapi ada yang aneh di sini."

    "Apanya?"

    "Bang Chan Hyeong dan yang lainnya baru saja berangkat, tapi kenapa mereka sudah membebaskan Hyeong?"

    Dahi Hyunjin sedikit mengernyit. "Apa maksudmu? Memangnya mereka pergi kemana?"

    "Bang Chan Hyeong membuat kesepakatan dengan Militer."

    Rahang Hyunjin seketika mengeras dengan netra yang melebar. "Kesepakatan? Kesepakatan apa?"

    "Mereka akan membebaskan Hyeong dan juga para pengurus Distrik jika Bang Chan Hyeong bisa membunuh Kihyun Hyeong."

    Netra Hyunjin membulat dengan sempurnya. "Apa kau bilang? Dia ... dia ingin membunuh Kihyun Hyeong?"

    "Bukan hanya Bang Chan Hyeong. Minho Hyeong, Changbin Hyeong, Jisung Hyeong, Yongbok Hyeong dan Seungmin Hyeong juga."

    "Di mana mereka sekarang?"

    "Tadi, pagi-pagi sekali mereka pergi ke Distrik 9."

    Hyunjin lantas berdiri dan segera pergi tanpa mengucapkan apapun. Jeongin pun segera menyusulnya yang berjalan dengan terburu-buru dan bahkan mengabaikan teguran dari ibu Jooheon yang saat itu berada di teras rumah.

    "Bibi, kami pergi dulu ..." ucap Jeongin yang sekilas menundukkan kepalanya sebelum berlari menyusul Hyunjin.

    "Hyeong ... kau ingin kemana?"

    Hyunjin sekilas memandang Jeongin yang berada satu langkah di belakangnya tanpa berniat menghentikan langkahnya. "Pulanglah, aku tidak bisa membiarkan mereka membunuh Kihyun Hyeong."

    "Tapi mereka sudah jauh."

    "Mereka tidak akan berani membunuh Kihyun Hyeong saat siang hari, mereka pasti akan bergerak saat malam."

    "Aku ikut."

    Hyunjin menghentikan langkahnya dan segera berbalik menghadap Jeongin. "Jangan keras kepala!"

DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang