Langit menggelap, malam yang kembali menyapa. Keempat pemuda yang telah kembali lebih dulu langsung berkumpul di rumah Kihyun, namun hingga malam yang semakin larut, dua orang belum kembali dan memicu kekhawatiran.
Jooheon dan Changkyun yang sebelumnya pergi ke pintu masuk Distrik untuk menunggu kedatangan kedua rekan mereka pun, kembali tanpa membawa hasil.
"Bagaimana?" pertanyaan itu terlontar oleh Kihyun setelah kedua pemuda itu masuk ke dalam rumah dan kemudian di jawab gelengan kepala oleh Jooheon.
"Mungkinkah terjadi sesuatu?" Hoseok menerka dan justru membuat suasana menjadi lebih buruk.
Hyunwoo lantas menyahut, "jika ke arah timur, harusnya mereka melewati perbatasan Distrik 1."
"Kalian tunggu di sini." Kihyun beranjak dari duduknya dan hendak pergi, namun Hyunwoo ikut berdiri dan menahan lengannya.
"Kau ingin pergi kemana?"
"Hanya ingin memastikan."
"Kau tidak bisa pergi kemanapun, kita tidak bisa mengambil resiko. Jika kau pergi, maka kami tidak bisa tetap tinggal."
"Aku bisa pergi sendiri." Kihyun menarik lembut tangannya hingga terlepas dari tangan Hyunwoo.
"Kau bisa, tapi aku tidak bisa memberimu izin. Maaf."
"Hyeongnim."
Situasi sedikit memanas hingga mengharuskan Jooheon menengahi keduanya. "Eih ... sudah, sudah. Kenapa malah jadi begini?"
Hoseok menyahut, "kita sudah membuat kesepakatan sebelumnya. Kita tunggu sebentar dan jika mereka tidak kunjung kembali, baru kita menyusul mereka."
Sekali lagi memandang Hyunwoo, Kihyun lantas pergi meninggalkan ruang tamu dan masuk ke kamarnya. Sedangkan Hyunwoo menggaruk pelan kepalanya dan kembali duduk.
"Dia terlalu keras kepala."
Setelah beberapa menit berlalu, Changkyun yang sedari tadi berdiri di ambang pintu melihat dua siluet yang datang mendekat. "Mereka datang."
Ketiga pemuda yang duduk mengelilingi meja lantas berdiri dan mendekati Changkyun. Bisa di lihat oleh mereka bahwa kedua rekannya sudah sampai. Hyunwoo pun segera bergegas menyusul Kihyun.
Di bukanya pintu kayu di hadapannya yang seketika menarik perhatian Kihyun. "Mereka sudah kembali."
Mendengar hal itu, Kihyun pun segera beranjak dan bergegas keluar. Tepat saat Kihyun menjangkau ruang tamu, saat itu Minhyuk dan Hyungwon baru saja masuk ke dalam rumah.
"Dari mana saja kalian? Kenapa sampai selarut ini?" pertanyaan bernada lembut itu terlontar dari Hoseok.
"Ada sedikit masalah di jalan."
"Masalah apa?" selidik Kihyun.
Minhyuk menjawab dengan wajah yang lesu, "bukan apa-apa."
"Kalian melewati perbatasan Distrik 1?"
"Kami baik-baik saja, tidak perlu membahasnya. Lebih baik kita bahas rencana untuk besok." Minhyuk lantas duduk dan membimbing semua rekannya untuk duduk mengelilingi meja, kecuali Changkyun yang lebih memilih untuk tetap berdiri di ambang pintu.
"Changkyun, kenapa kau masih berdiri di situ?" tegur Jooheon.
"Kalian bicara saja, aku hanya ingin memastikan bahwa tidak ada orang yang datang."
Semua lantas fokus pada apa yang akan mereka bicarakan malam ini. Di mulai dari Kihyun, pemuda itu langsung melontarkan pertanyaan kepada Minhyuk, "bagaimana? Kalian mendapatkannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Ficción histórica1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...