Hyunjin menjatuhkan dirinya di depan pintu sebuah rumah salah satu penduduk, tak peduli dengan siapa pemilik rumah tersebut. Kedua tangannya menyangga tubuh dari belakang, tampak napasnya yang terdengar sedikit berat, menandakan bahwa ia sudah menempuh perjalanan jauh. Di hadapannya sendiri, Jeongin duduk berjongkok.
"Hyeong, kemana lagi kita harus mencari? Ini sudah malam, mereka pasti sudah menemukan Kihyun Hyeong ..."
"Jangan bicara, aku lelah."
Menghela napasnya. Rasa lelah Hyunjin sebenarnya tidak lebih besar dari rasa kesalnya terhadap para penduduk yang kerap memberikan arahan yang salah hingga membuat keduanya harus berputar-putar di satu tempat untuk beberapa kali.
Sedangkan di dalam rumah itu sendiri, terdapat Hoseok, Hyunwoo dan juga Jooheon yang saat itu duduk mengelilingi ruang tamu. Ketiganya tengah terlibat perbincangan, membicarakan tentang pak Han yang memutuskan untuk meninggalkan Distrik. Namun suara bising di depan rumah berhasil menarik perhatian mereka.
"Siapa yang berisik di depan rumah itu?" gumam Jooheon menggerutu dan sempat membuat ketiganya saling bertukar pandang.
Merasa waswas jika saja yang berada di depan rumah mereka adalah anggota Militer. Jooheon lantas beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu, di ikuti oleh Hyunwoo dan juga Hoseok. Mereka merapat ke pintu untuk mendegar situasi yang terjadi di luar.
Jeongin kembali bersuara, "ini sudah malam, ingin bertanya pada penduduk pun sudah tidak ada yang berkeliaran. Yang ada nanti kita justru di tangkap anggota Militer."
"Kau punya rencana?"
Jeongin menggeleng.
"Jika tidak punya, diam saja!"
Jeongin lantas berdiri dan berucap dengan lantang, "Yoo Kihyun Hyeong ..."
Hyunjin segera berdiri dan memukul kepala Jeongin. "Kau sudah tidak waras! Kenapa berteriak seperti itu?"
Jeongin mengusap kepalanya sembari meringis. Baru ia ingin membuka mulutnya untuk membela diri, dan pintu rumah itu terbuka dari dalam. Membuat keduanya sontak terkejut.
"Siapa kalian?" tegur Jooheon.
"Kihyun ada di sini?" Hyunwoo menyusul di belakang. Ketiganya lantas keluar dan berhadapan dengan kedua pemuda asing itu.
"Siapa kalian?" teguran kedua datang dari Hyunwoo.
Hyunjin berbisik pada Jeongin. "Sembunyi di belakangku."
"Dari mana asal kalian?"
"Distrik 1."
"Kenapa kalian bisa sampai di sini?"
"Kami ... kami sedang mencari Kihyun Hyeong."
"Hyeong?" Ketiganya sekilas saling bertukar pandang.
"Kalian mengenal Kihyun?"
"Hyeong juga mengenal Kihyun Hyeong?"
"Dia teman kami."
Mendengar hal itu, Jeongin segera keluar dari balik punggung Hyunjin. "Sungguh?" seru pemuda itu.
"Bagaimana bisa kalian mengenal Kihyun?"
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, lebih baik kita segera ke tempat Kihyun Hyeong," ucap Hyunjin bernada panik.
"Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Historical Fiction1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...