Bukit terlarang, Distrik 9.
Membawa langkahnya menapaki puncak Bukit terlarang. Hyungwon menemui para aktivis yang telah memenuhi panggilannya untuk berkumpul di sana sore itu.
Cahaya matahari yang meredup membawa angin sore menerpa tempat mereka. Menyingkirkan sedikit sunyi yang sempat menyergap. Terhitung satu minggu setelah Distrik 9 jatuh ke tangan Militer dan seminggu pula perbudakan dimulai. Para pria Distrik 1 tengah disibukkan dengan pembangunan yang memakan lahan pertanian mereka.
Dan hingga detik itu, belum pernah mereka mendengar sedikitpun kabar tentang Kihyun dan Hyunjin. Sangat sulit untuk meninggalkan Distrik, terlebih pergerakan mereka yang selalu diawasi. Dan meski rekan satu divisi Mark sering terlihat di Distrik 9, mereka sama sekali tidak membawa kabar tentang Kihyun. Seakan-akan mereka yang ingin menghilangkan jejak Kihyun. Atau mungkin lebih tepatnya mengasingkan pemuda itu.
Wajah pucat itu kembali seiring dengan setangkai bunga yang kembali pada genggaman lemah jemarinya. Hyungwon berdiri menghadap rekan-rekannya.
"Kenapa kau ingin bertemu di sini?" teguran pertama datang dari Hyunwoo.
"Kita akan memulainya sekarang."
"Apa maksudmu?" tanya Minhyuk.
"Mengambil alih Distrik."
Para aktivis Distrik 1 menunjukkan reaksi terkejut, namun tidak dengan rekan-rekan Hyungwon sendiri.
Hyunwoo kembali menyahut, "bagaimana caranya?"
"Park Chunghee."
"Kau berencana ingin mengambil kepalanya?" sahut Jooheon tanpa minat.
"Dia tidak tahu dengan keberadaan kesembilan Distrik yang mengalami perbudakan."
Jooheon menyunggingkan senyumnya, namun pertanyaan itu keluar dari mulut Hoseok. "Bagaimana kau bisa tahu tentang hal itu?"
"Seseorang dari Distrik 8 memberitahuku."
Minhyuk menimpali, "jadi maksudmu, Presiden tidak tahu dengan apa yang terjadi di sini? Apakah masuk akal jika dia tidak tahu tentang proyek nuklir ini?"
"Selama ini dia hanya fokus pada kemiskinan di Seoul dan perkembangan teknologi. Kesembilan Distrik terlupakan setelah perhatian dunia teralihkan oleh serangan Korea Utara ... kesembilan Distrik hanyalah sebagian kecil dari wilayah Korea Selatan. Wajar jika mereka mengabaikan kita."
Hoseok menyahut, "masuk akal juga. Bahkan beberapa orang dari Distrik sudah pindah ke kota. Tapi tidak ada yang berubah di sini. Negara tidak hanya dipimpin oleh satu orang saja, aku tidak heran jika Park Chunghee tidak memiliki waktu untuk mengingat kesembilan Distrik ini."
"Jadi apa rencanamu?" tanya Hyunwoo.
"Beberapa orang harus pergi ke Seoul."
Mereka kembali terkejut. Tak mampu menebak jalan pikiran Hyungwon yang kerap menghilang selama seminggu terakhir ini.
Hyunwoo kembali bertanya, "lalu?"
"Sampaikan deklarasi perang pada Park Chunghee. Itulah satu-satunya jalan agar kita bisa memenangkan perang ini."
"Terlalu mustahil," sahut Minhyuk. "Aku pikir setelah percobaan pembunuhan beberapa tahun yang lalu, keamanan Presiden semakin di perketat."
"Mustahil tidak ada celah," sanggah Changkyun. "Pasti ada celah untuk menerobos keamanan Park Chunghee. Aku yang akan pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Ficción histórica1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...