Malam datang. Di saat malam yang semakin larut telah membuat sebagian besar orang terlelap. Saat itu Sohye masih terjaga dengan perasaan gelisah, di saat ia yang tengah menunggu pemuda bernama Hyunjin yang sebelumnya mengatakan akan datang ke sana.
Namun, keberadaannya itu telah berhasil menarik perhatian dari salah seorang perwira yang tengah berpatroli di sekitar tenda yang kemudian datang menghampirinya. Raut wajah gadis itu menegang ketika perwira bersenjata itu berdiri di hadapannya.
"Kenapa kau tidak tidur?"
Sohye menghidari kontak mata dan menjawab, "aku belum mengantuk."
"Kau berencana untuk melarikan diri?"
Sohye dengan cepat kembali memandang perwira itu. "Ini daerah kekuasaan kalian, bagaimana aku bisa kabur dari sini?"
Sudut bibir perwira itu tersungging. "Gadis pintar ... menurutlah hingga bajingan kecil itu sendiri yang datang menjemputmu." Perwira itu lantas pergi. Melanjutkan tugas patrolinya.
Sohye memandang sekitar. Merasa ragu jika Hyunjin akan benar-benar datang ke sana. Lagi pula apa tujuan pemuda itu datang ke sana di tengah malam seperti itu?
Beberapa menit berlalu, di saat Sohye hendak berbaring. Saat itu perhatian gadis muda itu teralihkan oleh sesuatu yang memukul punggungnya dari belakang. Dia menoleh dan tak mendapati apapun.
Hyunjin yang saat itu bersembunyi di balik tenda, mencari kerikil di bawah kakinya dan kembali melemparkannya ke arah Sohye hingga pandangan keduanya di pertemukan. Hyunjin melambaikan tangannya, memberi isyarat agar Sohye ke tempatnya. Namun Sohye justru menatap bingung.
"Kemarilah! Cepat!" ujar Hyunjin dengan nada berbisik dan langsung bersembunyi ketika melihat beberapa perwira melintas di depan tenda.
Sohye sejenak memandang ke sekeliling dan segera berbaring untuk mengelabuhi beberapa perwira yang tengah melintas. Dan setelah semua aman, gadis itu bergerak dengan hati-hati. Menghampiri tempat persembunyian Hyunjin.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tegur Sohye dengan nada berbisik, namun dia sedikit tersentak ketika Hyunjin menarik lengannya mendekat.
Sohye ingin kembali bertanya, namun Hyunjin lebih dulu menaruh jari telunjuk di depan mulutnya sendiri. Mengisyaratkan agar gadis yang lebih tua darinya itu tidak berbicara apapun.
"Kita pergi dari sini sekarang."
Hyunjin meraih telapak tangan Sohye yang kemudian ia genggam lalu membawa pergi gadis itu. Melangkah lebar dengan hati-hati, keduanya sempat bersembunyi di dalam kegelapan ketika melihat beberapa perwira melintas. Dan setelah berhasil keluar dari area Camp Militer, keduanya langsung berlari. Atau lebih tepatnya Hyunjin lah yang membawa Sohye berlari tanpa melepaskan genggaman tangan keduanya.
Sohye bingung, namun gadis itu tetap berlari tanpa menyadari napasnya yang semakin memendek seiring dengan langkah kakinya yang terus mengimbangi langkah pemuda asing itu.
Dari arah berlawanan terdengar derap langkah beberapa orang. Hyunjin dengan cepat memutar kakinya. Mendorong bahu Sohye ke samping dan hampir membuat gadis itu terjatuh. Hyunjin membawa Sohye untuk bersembunyi di samping tumpukan kardus. Setidaknya tempat itu cukup gelap untuk menyembunyikan keberadaan mereka.
Suara derap langkah mendekat. Tanpa sadar Hyunjin menguatkan genggaman tangannya pada Sohye di saat netra tajamnya mengawasi area sekitar mereka. Namun perhatian Hyunjin teralihkan ketika Sohye merapat padanya. Dia beralih memandang Sohye yang saat itu tengah menutupi mulutnya sendiri menggunakan tangan yang terbebas. Tampak ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
أدب تاريخي1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...