Ketiga mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat sebelumnya dengan mobil yang dikemudikan oleh Changbin berada paling depan. Ujung senjata di tangan Yongbok perlahan berpindah pada Taehwa yang sejak awal tak menunjukkan reaksi apapun terhadap penyerangan yang telah mereka lakukan.
"Hyeong," tegur Yongbok terdengar ragu.
"Ada apa?" sahut Changbin tanpa mengalihkan pandangannya pada jalanan di hadapannya.
Taehwa mengerti maksud dari panggilan Yongbok itu, dan maka dari itu ia memberikan gelengan pelan agar Yongbok tidak memberitahu Changbin bahwa dia berada di sana. Karena jika mereka berhenti, para petugas keamanan akan segera menyusul mereka.
Gelengan kedua, Taehwa berikan ketika masih melihat keraguan di wajah Yongbok. Changbin yang tak mendapatkan jawaban lantas menegur, "ada apa?"
"Tidak ada, jalan saja. Yang lain sudah menyusul."
"Siapa kalian sebenarnya?" tegur Chunghee kemudian.
Changbin melihat keadaan di belakang melalui spion di hadapannya. Dan saat itu dia sedikit terkejut ketika melihat ada orang lain selain Chunghee di sana. Dahi Changbin menunjukkan kerutan ketika ia merasa tidak asing dengan wajah Taehwa yang saat itu sengaja memalingkan wajahnya.
"Kau, yang di samping Presiden. Angkat wajahmu."
Tanpa ada keraguan, Taehwa lantas memandang Changbin. Membuat batin pemuda itu tersentak dengan mata yang membulat.
"K-kau?"
"Jangan berhenti," celetuk Taehwa. "Jika kalian berhenti, mereka akan menangkap kalian."
"Taehwa, apa yang sedang kau bicarakan?" tegur Chunghee.
Taehwa hanya sekilas memandang sang ayah. "Jika kalian ingin selamat, bawa kami ke pesisir pantai."
"Park Taehwa, apa maksudmu?" suara Chunghee sedikit meninggi.
Taehwa kemudian memandang sang ayah tanpa rasa khawatir. "Aku mengenal mereka."
"Apa?"
"Mereka datang dari Distrik 1."
Belum cukup keterkejutan Chunghee. Taehwa kembali membawa kabar mengejutkan bagi semua orang yang berada di dalam mobil itu. Chunghee yang terkejut dengan identitas para pemuda itu, dan Changbin serta Yongbok yang terkejut dengan sikap Taehwa yang terkesan ingin melindungi mereka.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Yongbok penuh selidik.
Saat itu Changbin menyadari sesuatu dan tersenyum tak percaya. "Park Taehwa? Jangan bilang kau adalah putranya."
"Sayangnya itu benar."
Kedua pemuda itu menampakkan keterkejutan yang lebih besar di wajah mereka. Begitupun dengan Chunghee yang merasa bingung dengan situasi yang terjadi.
Taehwa kembali berucap, "jika kalian berhenti di sini, kalian tidak akan selamat."
"Taehwa, kau mengenal mereka?"
"Ayah tenang saja."
"Kau ingin kami percaya dengan jebakanmu?" ucap Changbin yang berbagi konsentrasinya pada jalanan di hadapannya.
"Aku tidak mengenal kalian, bagaimana aku bisa merencanakan sesuatu tanpa memiliki persiapan terlebih dulu? Pergilah ke pesisir dan selesaikan urusan kita."
Ekor mata Changbin menangkap dua taksi yang di tumpangi oleh rekan-rekannya melalui spion. Dan atas pertimbangan singkatnya, dia menambah kecepatan. Menerima nasehat dari Taehwa tanpa ada lisan yang terucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Historical Fiction1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...