"Kakekmu dan ayahmu adalah teman baik dari ayahku. Kedatanganku kemari adalah untuk balas budi terhadap keluargamu ... percaya atau tidak, kau yang memutuskan ..."
Kihyun terbaring dalam posisi miring sejak Hyunjin kembali ke kamar itu setelah Mark pergi, dan hingga saat ini perkataan sang perwira itu terus memenuhi pikiran Kihyun. Pemuda itu ingin menyangkal, namun bayangan akan kebaikan Mark selama ini kembali berputar dalam ingatannya.
Tak pernah sekalipun perwira asing itu menunjukkan sikap arogan seperti para perwira lainnya. Kihyun bingung, ia terjebak dalam pikirannya sendiri. Ia ingin pergi, namun ia sadar bahwa fisiknya belum mampu untuk melakukan apapun.
Perkataan Mark sebelumnya lantas kembali memenuhi pendengaran Kihyun, "pihak Militer masih memantau kegiatan di Distrik 9 sebagai upaya pencegahan akan adanya aksi protes dari warga. Youngjae ada di sana. Aku dengar dia mengenal adikmu ... pikirkanlah baik-baik apa yang akan kau lakukan setelah ini. Jika kau ingin tinggal di Seoul, aku bisa mengantarmu ..."
Seoul, tempat asing yang Kihyun sendiri tidak tahu bagaimana tempat itu. Bahkan pemuda itu tidak pernah membayangkan jika dia bisa hidup di tempat asing bernama Seoul. Yang ada dalam bayangannya hanyalah Distrik tempat ia dilahirkan suatu hari nanti akan menjadi tempat dimana jasadnya dimakamkan. Namun sayangnya, setelah ia mati maka abunya akan dihanyutkan ke lautan lepas—bukan dimakamkan. Dan itu berarti dia akan meninggalkan Distrik saat itu juga. Sangat sederhana, namun sekarang sesuatu yang sangat sederhana itu menjadi hal yang mustahil untuk sekedar dibayangkan.
Kihyun berbalik, merasa punggungnya telah membaik dan menemukan Hyunjin yang duduk membelakanginya dengan bagian atas tubuh yang menopang pada meja. Kihyun tahu bahwa pemuda itu bosan.
"Hyunjin."
Hyunjin segera menegakkan tubuhnya dan memandang Kihyun dengan gerakan yang terlihat begitu terburu-buru.
"Hyeong memanggilku?"
Kihyun mengangguk.
"Hyeong membutuhkan sesuatu?"
"Kau, ingin kembali ke Distrik 9?"
Hyunjin terlihat mempertimbangkan sesuatu sebelum memberi jawaban. "Anak itu ada di sana, tentu saja aku harus kembali. Bukan hanya itu, tapi semua temanku ada di sana ... meski kami tidak terlalu dekat, tapi kami sama-sama di besarkan di Distrik 1. Aku tidak bisa pergi sebagai pengkhianat."
"Tahun berapa kau lahir?"
"Musim semi tahun 1963."
"Enam belas tahun yang lalu."
Hyunjin mengangguk. "Kenapa Hyeong menanyakannya?"
"Hanya ingin tahu saja. Kau tidak lelah seharian duduk di situ?"
"Tidak ada yang bisa kulakukan di sini kecuali duduk."
"Berbaringlah di sini. Jika kau kembali ke Distrik 9, kau tidak akan memiliki waktu yang baik untuk beristirahat."
"Hyeong akan kembali?"
"Akan kupikirkan sekali lagi," jawaban meragukan yang membuat Hyunjin tak berani untuk menuntut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Historical Fiction1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...