Pagi itu, sebelum Hyunjin dan Bang Chan bangun. Changkyun memutuskan untuk meninggalkan rumah dan bergegas menuju Gereja. Namun pemuda itu justru melewati halaman Gereja begitu saja ketika melihat beberapa anggota militer berada di sana. Mengambil jalan memutar, Changkyun memutuskan masuk melalui pintu belakang.
Saat memasuki Gereja.Langkah Changkyun terhenti ketika ia melihat Kihyun yang duduk di barisan terdepan, tengah berdoa. Menyatukan telapak tangan di bawah dagu dengan kelopak mata yang tertutup.
Changkyun melihat kedamaian sekaligus kekhawatiran dari wajah Kihyun, hingga ia yang tak ingin mengganggu sang kakak angkat dan memilih untuk tetap berdiri di tempatnya sampai Kihyun selesai berdoa.Cukup lama menunggu dan Changkyun sempat berpikir jika mungkin saja Kihyun tertidur, meski sangat tidak masuk akal jika pemuda itu tidur dengan posisi seperti itu. Namun saat itu kelopak mata Kihyun terbuka, seiring dengan tautan tangan yang terlepas dan terjatuh ke atas pangkuan. Pandangan Kihyun dengan cepat menemukan sosok Changkyun yang membuat garis senyum terlihat di wajahnya pagi itu.
"Kenapa berdiri di situ?"
Changkyun tak menjawab. Hanya melangkah mendekat dan kemudian duduk di samping Kihyun yang memperhatikannya dengan garis senyum yang tertahan di sudut bibirnya.
"Berapa lama kau berdiri di sana?"
"Cukup lama."
"Kau bisa duduk, kenapa malah berdiri di sana?"
"Aku tidak ingin mengganggu, aku pikir Hyeong tidur."
"Bukan aku yang tidur, tapi orang itu."
Changkyun menoleh ke belakang, mengikuti arah yang baru saja di tunjuk oleh Kihyun dan mendapati seseorang berbaring di kursi tepat di belakang mereka. Pandangan Changkyun sedikit terhalangi untuk bisa melihat wajah pemuda itu, namun Changkyun mampu mengenali sosok itu dari pakaian yang dikenakan oleh pemuda itu.
Changkyun kembali memandang Kihyun. "Minhyuk Hyeong tidur di sini?"
"Aku sudah menyuruhnya pulang, tapi dia malah tidur di sini."
"Hyeong menangis?"
Kihyun sedikit terkejut, lantas menyangkal, "tidak, memangnya kenapa?"
"Mata Hyeong terlihat berbeda."
Kihyun tersenyum sedikit lebih lebar. "Benarkah? Beberapa hari ini sepertinya mataku bermasalah ... bagaimana keadaan Bang Chan?"
"Aku sudah mengeluarkan peluru di lengannya dan menutup lukanya. Mereka belum bangun saat aku meninggalkan rumah."
"Bagaimana kabarmu?"
Changkyun tak memberi respon, namun juga tak mengalihkan pandangannya.
"Aku mendengar semua kecerobohanmu selama aku tidak ada. Jangan melakukannya lagi, kau sudah membuatku mengkhawatirkanmu setiap hari."
"Kenapa Hyeong tidak pernah memberi kabar selama ini?"
"Untuk itu ... ada alasan yang tidak bisa kujelaskan."
"Hyeong tidak percaya pada kami?"
"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu?"
Pandangan Changkyun terjatuh. "Tidak ada, mungkin aku saja yang berlebihan."
Kihyun meraih telapak tangan Changkyun dan kembali mendapatkan perhatian pemuda itu.
"Mulai hari ini, mari berjalan bersama. Aku ingin kau berjanji bahwa kau tidak akan meninggalkan kakakmu ini ... sekarang, berjanjilah padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Historical Fiction1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...