Lembar 35.

111 22 1
                                    

Keributan kecil terjadi di Distrik 1 pagi itu, ketika para anggota Militer tak lagi melihat keberadaan Sohye di sana. Hal itu membuat Kolonel Shin yang memiliki pangkat tertinggi di sana, murka.

"Temukan gadis itu! Tidak mungkin dia sudah keluar dari tempat ini!" suara tegas yang menunjukkan seberapa besar kemarahannya pagi itu.

"Baik, Pak."

Saat itu pula beberapa prajurit Militer di kerahkan untuk menyisir setiap sudut Distrik guna menemukan keberadaan Sohye. Namun tak berselang lama, kelompok patroli yang bertugas di area perbatasan datang membawa Sohye dan tentunya bersama Hyunjin dengan kondisi yang tidak bisa di katakan baik-baik saja. Terlihat bekas darah yang mengering di bagian samping wajah pemuda itu.

Keduanya di seret dengan paksa untuk memasuki Camp dan sempat memancing keributan dari para penduduk Distrik 9 ketika mereka melihat Sohye ada di sana. Namun, sampai Sohye menghilang dari pandangan mereka, tak ada satupun yang berani melakukan apapun selain hanya melihat.

Saat baru beberapa langkah dari pintu masuk, langkah mereka di hadang oleh salah seorang perwira. "Di mana kalian menemukan orang-orang ini?"

"Mereka tertangkap di perbatasan Distrik 3."

"Kolonel Shin sudah menunggu, bawa mereka masuk!"

Sebuah anggukan mengakhiri percakapan singkat kedua perwira itu. Sohye dan Hyunjin kembali berjalan di bawah tekanan hingga mereka sampai di sebuah ruangan di mana Kolonel Shin telah menunggu di balik meja kerjanya.

Kolonel Shin sedikit terkejut karena belum berselang jam, mereka sudah mendapatkan Sohye. Sudut bibir Kolonel Shin pun tersungging. Pria paruh baya itu beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Sohye.

Berhenti tepat di depan Sohye. Kolonel Shin sejenak memandang wajah gadis asing di hadapannya itu. Dan sepertinya berhadapan dengan Kolonel Shin merupakan masalah besar bagi Sohye, karena pada kenyataannya Kolonel Shin adalah kakak dari perwira yang telah di bunuh oleh Kihyun beberapa tahun yang lalu.

"Siapa gadis ini?" suara tegas dan terdengar begitu dingin milik Kolonel Shin menginterupsi ketegangan di sana.

"Kim Sohye," jawab salah seorang perwira.

Satu tamparan keras kemudian jatuh pada wajah Sohye, membuat gadis itu terjatuh ke lantai dengan wajah yang tertunduk dalam, menahan rasa panas yang tiba-tiba menjalar di wajahnya. Dan Hyunjin yang melihat hal itu pun memberontak.

"Brengsek kalian!"

Pemuda itu hendak menyerang Kolonel Shin. Namun tubuhnya yang sudah lemah justru terlempar ke samping dan membentur tembok sebelum jatuh meringkuk di lantai, di susul oleh sebuah tendangan di perut yang membuat tubuh pemuda itu tersentak.

"Hentikan!" lantang Sohye, menatap tajam ke arah perwira yang baru saja menendang perut Hyunjin. "Dia tidak bersalah, lepaskan dia!"

"Masukkan bocah ke dalam penjara," ujar Kolonel Shin tanpa minat dan menarik perhatian dari Sohye.

Di paksa untuk berdiri. Hyunjin lantas di seret keluar dan di masukkan ke dalam sel tahanan. Namun sebelum ketiga perwira itu meninggalkan sel, mereka serempak menendang serta menginjak-injak tubuh Hyunjin tanpa perasaan. Membuat tubuh pemuda itu tersentak beberapa kali tanpa bisa memberikan perlawanan dan hanya mampu terbatuk lemah setelah semua orang meninggalkannya.

Di sisi lain, masih di tempat sebelumnya. Pandangan Kolonel Shin di pertemukan dengan tatapan tajam milik Sohye. Namun saat Kolonel Shin menjatuhkan satu lututnya di lantai, saat itu pula Sohye memalingkan wajahnya ke samping.

DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang