Seorang perwira muda memasuki ruangan Kolonel Shin. Berdiri di depan meja kerja Kolonel Shin, perwira itu sekilas menundukkan kepalanya sebagai sebuah penghormatan.
"Ada apa?"
"Ada hal penting yang harus Kolonel ketahui."
"Apa itu?"
Perwira itu mendekat dan membisikkan sesuatu di samping telinga Kolonel Shin, membuat rahang pria tua itu mengeras hingga keduanya kembali bertemu pandang.
"Kau yakin dengan hal itu?"
Si perwira muda mengangguk yakin dan membuat tangan Kolonel Shin yang terkepal jatuh di atas meja sebelum seulas tawa ringan tak percaya terdengar selama beberapa detik.
"Bocah-bocah itu, di mana mereka sekarang?"
"Mereka semua menghilang dari Distrik."
Sudut bibir Kolonel Shin tersungging. "Mereka ingin bermain-main denganku." Tatapan itu lantas semakin menajam hingga sebuah perintah terucap oleh mulutnya, "bunuh mereka, jangan biarkan satupun dari mereka meninggalkan Distrik 1 dalam keadaan hidup."
"Bagaimana dengan putra Kepala Distrik 9?"
Pandangan Kolonel Shin jatuh pada pintu. Pria tua itu kembali berucap, "tidak ada pengecualian, bunuh dia!"
Menjelang tengah malam, Kihyun dan rombongannya meninggalkan rumah Jeongin. Berjalan dengan langkah lebar yang sangat berhati-hati dan sempat beberapa kali bersembunyi dalam kegelapan ketika melihat beberapa perwira yang tengah melakukan patroli.
Seperti saat ini, keempatnya bersembunyi di balik tembok ketika melihat seorang perwira di sekitar tempat mereka. Merapatkan punggung mereka ke dinding, tangan Kihyun yang sedari tadi menggenggam tangan Sohye berkeringat meski udara malam itu cukup dingin.
Hyungwon yang sebelumnya berjalan memimpin dan kini berdiri di samping Kihyun sejenak memeriksa keadaan di sekitar dan kembali menarik kepalanya ketika melihat perwira yang sebelumnya, mendekati tempat mereka.
Hyungwon kemudian mengambil senjata api di balik bajunya, namun Kihyun dengan cepat menahan pergelangan tangannya dan membuat keduanya bertemu pandang. Saat itu Kihyun memberikan sebuah gelengan sebagai peringatan untuk Hyungwon.
Genggaman pada tangan Sohye terlepas. Kihyun menarik pelan Hyungwon agar berganti posisi dengannya.
"Jaga Sohye," ucap Kihyun dengan nada berbisik.
Cahaya lampu yang berada di belakang perwira itu membuat bayangannya tercetak jelas di hadapan Kihyun. Kihyun memberi isyarat menggunakan tangannya agar semua merendahkan tubuh mereka, dan ketiga orang di sampingnya serempak berjongkok. Kecuali ia yang tetap berdiri.
Terdengar suara langkah mendekat seiring dengan bayangan perwira itu yang semakin membesar. Saat itu Kihyun menampakkan diri dan membuat si perwira sedikit terlonjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Fiksi Sejarah1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...