Di dalam gubuk itu, Kihyun yang tak bisa memberikan ketenangan pada dirinya sendiri masih terjaga meski sudah dini hari. Dia tahu bahwa seharusnya ia tidak berada di sana. Seharusnya ia menetap di Gereja dan menunggu hingga Changkyun kembali setelah menyelesaikan misi malam itu. Namun setelah melihat aktivitas militer di Distrik 9, Kihyun tak bisa kembali ke Gereja.
Duduk bersandar di atas ranjang, tepat di samping Kihyun—Minhyuk tidur dalam posisi miring menghadap ke arah Kihyun. Di tengah tidurnya, Minhyuk terbangun dan segera memandang Kihyun dengan mata yang menyipit. Sedikit terkejut melihat rekannya itu masih terjaga.
"Kau tidak tidur?"
"Lanjutkan tidurmu," sahut Kihyun.
Minhyuk sejenak memijat keningnya. Mencoba mengumpulkan kembali kesadarannya sebelum bangkit dan terduduk di atas ranjang.
"Ingin kembali ke Gereja?"
"Tidak apa-apa, lanjutkan saja tidurmu."
"Jika berada di sini membuatmu tidak tenang, kita bisa kembali ke Gereja sekarang. Sepertinya orang-orang itu juga sudah menghentikan patroli."
"Tidak perlu, waktunya masih panjang. Tidurlah lagi."
Perdebatan kecil mereka teralihkan oleh suara pergerakan di luar. Netra keduanya membulat dan Minhyuk segera melompat, turun dari ranjang dan segera mendekati pintu untuk memastikan keadaan di luar.
Kihyun ikut turun dari ranjang. Berjalan mendekati Minhyuk sembari mengambil sebuah senjata api dari balik bajunya. Kihyun menarik pelan bahu Minhyuk agar rekannya itu mundur.
"Ada yang datang," gumam Minhyuk.
Kihyun menaruh jari telunjuknya di depan mulutnya sendiri dan kembali mendengarkan pergerakan di luar. Suara itu semakin mendekat. Bergerak dengan insting, Kihyun segera membuka pintu di hadapannya dan langsung menodongkan senjata di tangannya yang mengarah tepat pada kepala Hyungwon yang saat itu berdiri di luar pintu. Kedua belah pihak sama-sama terkejut.
"Kau?"
Minhyuk muncul dari belakang Kihyun dan terkejut ketika melihat Hyungwon di sana. Dengan cepat Minhyuk menurunkan tangan Kihyun.
"Hyungwon? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Minhyuk.
"Mereka sudah kembali."
"Di mana?"
"Di Gereja."
Tanpa pikir panjang, Kihyun keluar dari gubuk dan segera berjalan menuju pemukiman. Minhyuk dan Hyungwon yang tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada rekan mereka lantas menyusul Kihyun.
Dengan langkah lebar yang terburu-buru, mereka kembali menyusuri jalanan pemukiman. Ketiganya berpencar untuk mengelabuhi penjagaan distrik malam itu. Menjadikan Kihyun sebagai orang terakhir yang mencapai halaman Gereja. Bukannya masuk melalui pintu depan, ketiganya justru masuk melalui pintu samping.
Hyungwon mengarahkan keduanya ke salah satu ruangan yang ada di dalam bangunan itu, dan di ruangan itu mereka menemukan para pemuda Distrik 1 dengan wajah putusasa mereka. Pandangan Kihyun dan Minhyuk dengan mudah menemukan sosok yang terbaring di atas ranjang. Namun dari semua orang yang ada di sana, Kihyun tak menemukan keberadaan Changkyun.
Ketiganya masuk dan Kihyun segera memberikan teguran pada mereka. "Kalian selamat, ada apa dengan wajah kalian?"
Minho dan Changbin yang sebelumnya berdiri di samping ranjang lantas menyingkir, memberikan ruang bagi Kihyun untuk menemukan pimpinan mereka yang gugur dalam misi penyelamatan malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Historical Fiction1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...