Seoul.
Malam itu, Park Chunghee memasuki kediamannya dan langsung disambut oleh putri sulungnya yang berbicara dengan nada khawatir.
“Ayah.”
“Ada apa?”
Geunhye mendekati sang ayah. “Taehwa belum pulang.”
“Semalam ini? Kau tahu ke mana adikmu?”
Geunhye menggeleng. “Setelah pergi tadi pagi, dia belum pulang sama sekali.”
“Dengan siapa dia pergi?”
“Paman Shin.”
“Ya sudah, kau tidurlah. Kakakmu biarkan ayah yang mengurusnya.”
“Ayah harus mencarinya, perasaanku tidak enak.”
“Ayah mengerti, kembalilah ke kamarmu.”
Chunghee lantas meninggalkan putrinya dan memasuki ruang kerjanya. Namun bukannya memikirkan ke mana putranya pergi, Chunghee justru menyibukkan dirinya di ruang kerja dengan memikirkan apa yang akan ia katakan besok pada rapat yang telah ia umumkan hari ini. Memikirkan cara bagaimana agar ia bisa memenuhi janjinya pada pemuda Distrik 9 yang menemuinya pagi tadi.
Di Distrik 9 sendiri, saat itu Hyunjin sampai di Gereja dan masuk dengan tak sabaran dengan Bang Chan yang berjalan lesu di belakangnya.
Jooheon yang sebelumnya berbaring di kursi lantas bangkit ketika mendengar seseorang mendobrak pintu. Si sipit menegur dengan kesal, “Ya! Ya! Ya!!! Gunakan sopan santunmu.”Hyunjin tak peduli dan berhenti di depan Hyungwon yang saat itu menyandarkan tubuhnya pada meja. Dari sorot mata Hyunjin, Hyungwon tahu bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.
“Ada apa?” tegur Hyungwon dengan suara tenangnya.
“Di mana Kihyun Hyeong?”
“Dia tidak ada, ada perlu apa?”
“Tolong selamatkan adikku.”
Keempat pemuda Distrik 9 itu sedikit terkejut, dan Minhyuk pun datang menghampiri. “Ada apa?”
Minhyuk melewati Hyunjin dan berhadapan dengan Bang Chan. “Apa yang terjadi?” Minhyuk sekilas menarik lengan Bang Chan yang tidak terluka. “Kau sendiri? Di mana teman-temanmu?”“Maaf,” gumam Bang Chan dengan kepala yang menunduk.
“Itu bukanlah jawaban, katakan apa yang terjadi.”
Bang Chan mengangkat wajahnya dan berucap dengan penuh keraguan. “Militer, menangkap mereka.”
“Apa?”
“Eih! Apa-apaan ini?” ucap Jooheon tak terima sembari beranjak dari duduknya.
Hyunjin menyahut, “kalian harus membantu kami, tolong selamatkan adikku.”
Perhatian semua orang teralihkan oleh pintu Gereja yang kembali terbuka. Dari sana Kihyun dan Hyunwoo datang tanpa menyadari ketegangan yang terjadi di sana.
“Kau sudah kembali?” tegur Kihyun ketika mencapai tempat Bang Chan dan Minhyuk berdiri. Namun Kihyun merasa aneh ketika melihat Bang Chan memalingkan wajahnya.
“Ada apa?”
“Kita berada dalam masalah,” ucap Minhyuk.
“Masalah apa?”
“Teman-temannya ditangkap oleh pihak militer.”
Kihyun dan Hyunwoo menunjukkan keterkejutan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Ficção Histórica1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...