Senja menyapa, membimbing para pemuda Distrik 9 menemukan jalan mereka masing-masing untuk bisa sampai di Distrik. Minhyuk dan Hyungwon mendekati perbatasan Distrik 1. Sekilas memandang matahari dari jendela kaca yang ia buka, kegusaran itu terlihat di wajah Minhyuk. Untuk beberapa waktu, tangan kirinya mengambil alih kemudi ketika tangan kanannya menyangga kepala dengan siku yang bersandar pada jendela mobil.
Tak ada lagi perbincangan di antara mereka sejak beberapa menit yang lalu di saat Hyungwon sendiri tampak memejamkan matanya meski pemuda itu masih terjaga. Netra Minhyuk memicing ketika jauh di depan mereka terlihat beberapa orang yang berdiri di tengah jalan dan sedikit keterkejutan terlihat di wajahnya ketika ia menaruh kembali tangannya pada kemudi.
"Sial!" gumamnya dengan rahang yang mengeras ketika perjalanan pulang mereka tidak selancar saat berangkat tadi pagi. Terlihat beberapa anggota Militer yang sedang berpatroli di perbatasan.
"Hyungwon, bangunlah."
Perlahan kelopak mata Hyungwon terbuka dan langsung mengarah pada Minhyuk.
"Kita mendapatkan sedikit masalah."
Hyungwon mengikuti arah pandang Minhyuk dan tak memiliki perubahan ekspresi ketika ia menemukan masalah yang di maksud oleh Minhyuk.
Para anggota Militer itu menghadang jalan dan memberi isyarat untuk berhenti. Minhyuk lantas memelankan laju mobilnya sebelum berhenti tepat satu meter dari para anggota Militer dengan tatapan tak bersahabat tersebut.
"Tetap di tempatmu," satu peringatan. Minhyuk lantas turun dari mobil, meninggalkan Hyungwon dan berjalan menghampiri para anggota Militer tersebut.
"Dari mana asalmu?"
"Distrik 9."
Ujung senapan lantas segera menempel pada dada Minhyuk, menyatakan bahwa mereka menolak kehadiran pemuda itu. Sedangkan di sisi lain, salah seorang menghampiri Hyungwon dan mengetuk kaca jendela dengan tak bersahabat sehingga Hyungwon membuka kaca di sampingnya.
Si perwira muda itu merendahkan tubuhnya untuk bisa melihat wajah Hyungwon. "Siapa namamu?"
"Chae Hyungwon, putra dari Chae Hyunjae."
Perwira itu tampak terkejut dan segera meninggalkan Hyungwon, bergegas menghampiri si perwira dengan jabatan yang lebih tinggi yang masih sibuk menginterogasi Minhyuk.
"Kau mengenal Yoo Kihyun?"
Netra Minhyuk bereaksi, namun otaknya bekerja dengan cepat dan mampu mengingat pesan Kihyun pagi tadi. "Tidak."
"Apa tujuanmu hingga kau pergi sejauh ini, anak muda?"
"Hanya bersinggah."
"Hanya bersinggah, ya?" Terdengar begitu sinis, Minhyuk merasakan sedikit tekanan dari ujung senapan yang masih menempel di dadanya. Namun perhatian mereka teralihkan oleh kehadiran si perwira muda yang sebelumnya menemui Hyungwon.
Sempat memandang Minhyuk, si perwira muda itu lantas berbisik kepada atasannya, "putra dari Kepala Distrik 9 ada di sini, Pak."
Yang di panggil 'Pak' tampak terkejut dan lantas menjatuhkan pandangannya ke arah Hyungwon sebelum menurunkan senjatanya dan kembali bertemu pandang dengan Minhyuk.
"Anggap kau beruntung hari ini, tapi jangan harap ada lain kali untukmu."
Para perwira itu naik ke mobil mereka dan segera kembali ke Distrik 1, meninggalkan Minhyuk yang masih berdiri memandang kepergian mereka sebelum suara klakson dari arah belakang berhasil mengalihkan perhatian pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)
Historická literatura1945, apa yang kiranya kau pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Kemerdekaan Korea, kah? Bagaimana dengan 1948? PBB bersama Uni Soviet dan juga Amerika serikat membagi wilayah Korea menjadi dua berdasarkan garis lintang 38°. Benar, itulah yang te...