Lembar 25.

132 26 8
                                    

Para rombongan Distrik 9 telah berjalan jauh meninggalkan Distrik 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para rombongan Distrik 9 telah berjalan jauh meninggalkan Distrik 9. Sohye memandang bunga pemberian Hyungwon yang kini berada di tangannya. Teringat akan pesan pemuda itu sebelum Bus berjalan, Sohye menoleh ke belakang dan menemukan ibu Hyungwon yang duduk seorang diri.

Beranjak dari duduknya, Sohye memutuskan untuk menghampiri wanita paruh baya itu.

"Boleh aku duduk di sini, Bibi?"

Yoona sedikit terkejut akan teguran Sohye yang tiba-tiba, wanita itu lantas segera mengusap air matanya. "Tidak apa-apa, duduk saja."

Dengan bunga yang masih berada di genggamannya, Sohye lantas duduk di samping Yoona yang tampak menahan diri untuk menangis. Wanita itu lantas memandang Sohye, mencoba mencari penghiburan untuk hatinya sendiri.

"Kau sendiri? Bukankah tadi Kihyun ada bersamamu?"

"Dia hanya mengantar."

"Anak-anak itu, kenapa mereka bertindak sampai sejauh ini? Bagaimana jika mereka terluka?"

"Anak kurang ajar, harusnya aku tidak membesarkannya! Bagaimana bisa dia membohongi kita seperti ini?" suara Ibu Jooheon di kursi belakang yang masih tetap mengeluarkan sumpah serapahnya meski berkali-kali ayah Jooheon menyuruh wanita itu untuk diam.

Sohye membebaskan satu tangannya dan menggunakannya untuk menggenggam telapak tangan Yoona. "Bibi tidak perlu khawatir. Kihyun Oppa sudah berjanji bahwa mereka akan baik-baik saja."

"Mengucapkan janji memang mudah, mereka tidak tahu siapa yang mereka lawan."

"Untuk itu, kita harus percaya pada mereka ... meski kita tidak bisa tidak mengkhawatirkan mereka, setidaknya kita bisa berpura-pura untuk tetap baik-baik saja dan menunggu mereka. Aku ... meski sangat sulit, tapi aku akan mempercayai Kihyun Oppa. Begitupun dengan Bibi, Bibi harus mempercayai Hyungwon Oppa dan menunggu."

Yoona balas menggenggam tangan Sohye, setidaknya berbicara dengan Sohye barusan cukup untuk meredakan kesedihannya akan jalan yang di pilih oleh putranya. Yoona menepuk pelan punggung tangan Sohye dan memandang wajah gadis itu.

Ibu dari Hyungwon itu lantas berucap, "apapun yang terjadi, tetaplah berada di samping Bibi."

Sohye mengangguk, namun perhatian semua orang teralihkan ketika Bus tiba-tiba berhenti.

"Jalan kita di hadang," ujar seseorang dari barisan depan.

Ayah Hoseok yang mengemudikan Bus di paksa keluar oleh para perwira yang menghadang mereka saat akan melintas di perbatasan Distrik 1, dan nyatanya perhitungan para pemuda Distrik 9 telah meleset. Di bawah todongan senjata, ayah Hoseok berlutut.

"Dari Distrik mana kalian?"

"Distrik 9," jawab ayah Hoseok dengan gugup.

"Kemana tujuan kalian?"

DISTRICT 9 : Date Of The Death (Vers.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang