Setelah Devan pergi. Nara masuk ke kelasnya dengan perasaan gugup. Saat memasuki kelas seperti ada yang aneh dari teman-temannya.
"Kenapa?" Tanya Nara bingung.
"Lo dianterin dia?" tanya Fia teman Nara dan Nara hanya menggangguk.
"Lohh kok bisa sih? Gimana gimana ceritain dong" tanya Agnes dengan heboh.
"Yaelahh, yang dianterin Nara kenapa lo yang heboh" sahut Fia.
"Udah diem lo, ayo Raa ceritain gimna lo bisa deket sama dia, secara dia kan tampan tapi kek cuek dingin gituh, ayo Raa jawab" ucap Agnes tak henti henti.
"Sabar kamvret Nara gak bakal jawab kalo lo ngomong terus" ucap Fia yang mulai kesal. Nara pun melihat kelakuan keduanya hanya tersenyum.
Nara menceritakan apa yang tadi terjadi dari pertemuan di depan gerbang sekolah sampai diantarkan ke kelasnya.
Teman-temannya pun hanya melongo. Benarkah seorang Devan yang terkenal cuek bersikap manis terhadap Nara?
"Sumpah Raa gue seneng banget dengernya" kata Agnes
"Lahh seharusnya Nara yang senang bukan lo" ucap Fia.
"Biarin lo ribet amat sihh, Nara juga senang kan?" Tanya Agnes yang di angguki Nara.
"Lo deket sama dia Raa? Bukannya lo deket sama Fariz yah?" Tanya Vina membuat sebagian temannya perhantikannya.
"Enggak kok, tadi kita cuman kebetulan bareng aja di gerbang" jelas Nara.
"Terus Lo sama Fariz?" Tanya Agnes
"Kalian apaan sih? lagian aku gak ada hubungan apa-apa sama Fariz" jelas Nara sambil tertawa pelan.
Teman-temannya pun hanya menggangguk tentang penjelasan Nara tadi.
Di sisi lain ada seorang laki-laki yang sedang memperhatikan beberapa gadis yang sedang berbicara.
Lagian aku gak ada hubungan apa-apa sama Fariz!
Kalimat itu itu terus terngiang-ngiang ditelinganya. Ada apa dengan dirinya?
Dia adalah Fariz. Dia mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Tapi entah kenapa rasanya ia aneh mendengar ucapan Nara jika ia tidak ada hubungan apa-apa dengan dirinya.
Memang benar dirinya dengan Nara tak ada hubungan apa-apa, jadi apa masalahnya?
Bahkan saat Nara diantarkan kakak kelas itu,ada rasa aneh yang timbul dalam hati Fariz, entahlah Fariz juga tidak mengerti.
Apakah dia cemburu?
Karena apa? Apa hak dia untuk cemburu? Dia juga tidak ada hubungan spesial dengan Nara, kenapa ia mesti cemburu.
Sekarang Fariz tau orang yang Nara maksud waktu itu. Saat ia memperhatikan foto seorang laki-laki padanya. Tak heran jika Nara menyukai kakak kelasnya itu. Dia memang tampan.
Dan memang benar, bisa dibilang Devan lebih tampa dari pada Fariz.
Ahh sudahlah laki-laki itu dibuat bingung oleh pikirannya sendiri.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Anara[END]
Teen FictionNamaku Anara. Aku gadis lemah yang baru merasakan cinta pertamaku. Aku gadis biasa yang mampu membuat Fariz Ardianto menyesal karena telah menyia-nyiakanku. Aku gadis polos yang berhasil membuat es itu mencair dalam diri Devan Hendinata. Inilah ti...