Empat Belas

258 11 0
                                    

Jam menunjukan pukul 23.15 WIB. Namun seorang gadis tak kunjung tertidur.

Entahlah akhir-akhir ini ia susah untuk tertidur. Pikirannya selalu saja di hantui oleh kejadian saat Fariz bercerita tentang Nila.

Ahh sial,padahal itu sudah seminggu yang lalu. Kenapa sangat berefek pada dirinya.

Apa untungnya memikirkan laki-laki itu?

Apa haknya pula untuk melarang Fariz mendekati Nila?

Apa ia cemburu jika Fariz dekat dengan Nila?

Atas dasar apa ia cemburu?

Bahkan Fariz bukan pacarnya?

Apakah ia berhak cemburu dengan seseorang yang bukan miliknya?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang belakangan ini sering menghantui Nara.
Nara mencoba menghapus hal itu dalam ingatanya.

••••

Saat ini Nara baru saja keluar dari kantin. Ia berjalan bersama teman-temannya sambil bersenda gurau. Nara hanya terkekeh melihat kelakuan Teman-temannya ini.

Seketika fokusnya hilang terhadap teman-temannya. Ia melihat seorang laki-laki yang ia kenal,dia adalah teman di SMP nya dulu.

Nara pun menghampiri temannya itu. Yang sebelumnya sudah berpamitan kepada teman-temannya tadi.

"Bima!" panggil Nara. Seseorang yang dipanggil pun membalikan badan.

"Iya Raa kenapa?" Tanya Bima.

"Bisa ngobrol sebentar?"tanya Nara lagi,yang kemudian Bima saling tatap dengan teman-temannya.

"Kalian duluan aja" ucap Bima pada teman-temannya.

Dan kini tinggal mereka berdua. Kemudian Nara mengajak Bima ke pinggiran kelasnya dekat tangga.

"Bim gimana udah nemu infonya?" tanya Nara.

Mendengar ucapan Nara membuat Bima terdiam sesaat, "Udah Raa" jawab Bima dengan hati-hati.

"Gimana?"

"Iya, dia lagi deket sama cewek. Gue dapet info ini dari bang Mirza. Lu tau kan kalo mereka satu kelas" jelas Bima dengan pelan ia takut Nara tersinggung dan Nara pun hanya menggangguk saja.

"Siapa cewek yang dia deketin?"

"Gue gak tau Raa, tapi bang Mirza bilang dia lagi deket sama adik kelasnya, bang Mirza gak ngasih tau nama cewek itu"

"Ohh yaudah gapapa, makasih ya Bim maaf ngerepotin" ujar Nara dengan senyum terpaksa.

"Lo bener gapapa Raa?" tanya Bima.

"Iyaa, aku balik ke kelas dulu yah sekali lagi makasih" ucap Nara yang langsung meninggalkan Bima.

Nara memasuki kelas dengan perasaan yang tidak karuan. Rasanya sakit sekali. Bagaimana tidak?

Orang yang ia suka,dekat dengan wanita lain? Nara juga tidak mengerti dengan sikap laki-laki itu. Namanya Herdi Rijaldy.

Sikapnya mulai berubah semenjak Nara masuk SMK. Sebenarnya ia tidak ada hubungan apa-apa dengan Herdi.

Ia hanya pernah dekat saja. Sangat dekat. Tapi ternyata Herdi, malah dekat dengan wanita lain. Pantas saja ia mulai berubah.

Sudah satu bulan lebih ia lagi tak berbalas pesan dengan Herdi.

Flashback on!

Kelas Nara baru saja keluar dari lab komputer. Kini mereka akan kembali ke kelas karena sudah waktunya mata pelajaran berganti.

Saat sedang berjalan beriringan dengan teman-temannya. Ia berpapasan dengan salah satu temannya di SMP dulu. Nara pun menghampirinya.

"Bima boleh bicara sebentar?"

"Boleh,emang kenapa Raa?" tanya Bima balik kepada Nara.

"Bima kan temannya Herdi, apa Bima tau Herdi lagi deket sama siapa?".

"Gue gak tau Raa" jawab Bima membuat Nara langsung menunduk.

"Kenapa Raa? Dia berubah?" tanya Bima.

Bima sudah tau jika Nara dekat dengan Herdi. Bahkan bukan hanya Bima saja, teman-teman Herdi yang satu tongkrongan semuanya sudah tau jika mereka dekat. Herdi pernah bilang sama mereka jika ia menyukai Nara.

"Nara juga gak tau Bim,semenjak Nara masuk SMK udah gak pernah kontekan lagi sama dia" jelas Nara.

"Nara takut kalo Herdi lagi deket sama cewek yang di sana" lanjut Nara.

Nara dan Herdi memang berbeda sekolah. Saat ini Herdi kelas 12. Ia bersekolah di SMK Nusa Bangsa.

Dulu Herdi sempet meminta Nara untuk satu sekolah dengannya. Tapi Nara menolak.

Lagi pula saat Nara menolak, Herdi bilang tidak keberatan jika Nara memilih sekolah yang berbeda.

"Yaudah gue bakal cari tau. Nanti gue tanya-tanya sama anak tongkrongan kali aja ada yang tau yee kan" ucap Bima.

Bima dengan Herdi menang satu tongkrongan. Mereka semua satu komplek. Tapi untuk beberapa bulan ini ia sudah tidak pernah melihat Herdi.

"Bima serius?" sahut Nara dengan mata berbinar.

"Gue serius Raa"

"Makasih Bim, yaudah aku balik kelas yah" ucap Nara

"Iya, hati-hati Raa banyak cowok, nanti yang ada lo digodain" ujar Bima.

Nara yang mendengar itu pun hanya menatap tajam Bima. Terlihat Bima terkekeh melihat kelakuan temannya ini.

Flashback off!

Anara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang