Sepuluh

306 18 0
                                    

Halu - Febby Putri

Alunan musik terdengar jelas dipendengaran seorang gadis. Sesekali pula gadis itu ikut bernyanyi, merasakan makna dari setiap lirik-liriknya.

"Senyumanmu
Yang indah bagaikan candu
Ingin trus ku lihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari
Semua hanya mimpiku yang berhayalan
Kan bisa bersamamu"

Gadis itu berhenti bernyanyi tatkala ada yang mengetuk pintunya.

"Siapa?" tanya Nara.

"Ini ayah" balas ayahnya didepan pintu kamarnya.

"Masuk aja yahh" ucap Nara kemudian mematikan musiknya.

Terlihat seorang laki laki paruh baya membukakan pintu,kemudian ayahnya berjalan menuju kasurnya dengan senyum mengembang kepada anak gadisnya.

"Belum tidur de?" tanya ayahnya.

"Anara belum ngantuk yahh".

Ayahnya merasa gemes terhadap anak gadis satu-satunya ini,ia mengacak-ngacak pucuk rambut Nara.

"Ayah boleh tiduran disini?" Tanya ayahnya lagi dan Nara hanya mengangguk.

"Gimana sekolahnya?" Tanya ayahnya yang kemudian membaringkan tubuhnya di samping Nara.

"Baik" ucap Nara singkat sambil tersenyum Manis.

"Udah dapat temen baru atau udah dapat pacar?" goda ayahnya.

"Ayah apaan ihh, Anara belum mau pacaran" jawab Nara.

"Beberapa bulan lagi umurmu enam belas tahun, tandanya udah lima belas tahun lebih lohh kamu ngejomblo, yakin gak mau pacaran?" ucap ayahnya yang terus menggoda Nara.

"Enggak ayah" ujar Nara dengan nada kesal.

"Yaudah tidur yah, ayah temenin kamu sampe tidur" kata ayahnya yang kemudian dibalas senyum oleh Nara.

Nara memejamkan matanya sambil menghadap Widianto dengan posisi memeluk. Tak lama kemudian ia masuk dalam mimpinya.

Ayahnya tau jika Nara sudah tidur. Terdengar suara nafas yang beraturan.

Ia pun memandang gadisnya. Melihatkan wajahnya yang manis. Rupanya gadisnya ini sudah besar.

Ahh baginya gadisku ini tak pernah besar, batinnya.

"Semoga saja, suatu saat nanti ada seseorang yang terima kamu apa adanya, tanpa mempermasalahkan sisi kekuranganmu" ujar Widianto pelan, sangat pelan.

"Gadis ayah kuat kok,cepet sembuh yahh"

"Ayah sayang kamu de" ucap ayahnya kemudian mengecup kepala anaknya dan berdiri mematikan lampu kemudian berjalan kearah pintu dan menutupnya dengan pelan.

Sembuh?

Apakah Nara sakit?

••••

Anara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang