Lima Puluh Tujuh

216 6 0
                                    

Dua hari kemudian,,,,,

Hari ini merupakan hari yang ditunggu tunggu oleh seluruh siswa SMK Karya Bakti. Bertepatan hari ini merupakan digelarnya cara pentas seni antar kelas. Tapi itu tidak ditunggu-tunggu oleh Nara. Baginya mungkin saja ini hari terburuk untuknya. Tapi bagaimana juga ia tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya untuk tidak jadi mengikuti pensi itu dengan Fariz.

"Raa lo yakin siap buat duet bareng Fariz?" tanya Vina.

"Bukannya ngedukung kasih semangat malah nanya begituan, yang ada dengan lo bertanya kek gitu malah ngebuat Nara ngedown" tukas Agnes.

"Yakan gue cuman nanya" balas Vina.

"Udah gak usah didengerin orang orang gak waras ini. Pokoknya lo harus bisa yah. Gue tau lo gak bakal malu-maluin gue, karena cuman mereka yang malu-maluin" tukas Fia sambil menunjukan dagunya kepada Agnes dan Vina seolah mengejek.

"Sialan lo" timpal Agnes.

••••

Tadi barusaja MC memanggil perwakilan dari kelas X TKJ 1 untuk menunjukan tampilannya. Dan kini Nara sudah berada diatas panggung bersama Fariz dan juga MC.

"Oke ini sudah ada perwakilan dari X TKJ 1 nih. Btw mau duet lagu apa nih?" tanya Mc tersebut.

"Dimatamu dari Sufian Suhaimi" balas Fariz.

"Wow lagu yang ngena bangat dihati tuh, kayaknya itu pengalaman dari salah satu kalian yah" ucap MC tersebut membuat seluruh penonton menjadi semakin ramai.

"Oke kita langsung aja, ini dia Nara dan Fariz, dimatamu"

Keadaan menjadi hening ketika Fariz mulai memainkan jarinya digitar miliknya itu. Semuanya tertuju pada dua orang yang berada diatas panggung. Nara dan Fariz.

"Apakah kau coba untuk menafikan
Keikhlasan hatiku padamu?
Betapa 'ku mencoba
Mendapatkan secebis kasihmu" suara merdu keluar dari mulut Nara membuat semua penonton menjadi lebih gaduh.

"Anjer suaranya bagus banget"

"Gilee udah cantik suaranya merdu lagi"

"Duhh abang gak kuat neng"

"I love you tigarebek neng"

Seketika Fariz menoleh kepada Nara. Terlihat Nara begitu menikmati lagu ini.

"Apakah kau tak mampu untuk menentukan
Di antara kaca dan permata?
Betapa telahanmu
Memaksaku mengundurkan diri"

Aksi nyanyi Nara mendapat teriakan heboh dari para penonton. Terlebih mereka melihat jika Nara benar-benar menikmati lagu ini. Tanpa ia sadari matanya mulai berkca-kmatamu

"Dan tak seharusnya aku
Bertemu dirimu di dunia ini
Dan kau membuang diriku
Sesuka hatimu dan memilih dia
Dan kutersandar begini
Meratapi hati yang telah dilukai
Aku sedar betapa hinanya
'Ku di matamu" sambung nyanyi Nara. Ia mencoba untuk tenang. Entahlah rasanya ia ingin menangis tai ia tidak tau sebabnya apa. Saat sedang latihan ia tidak pernah merasakan ini.

••••


Setelah acara pensi selesai. Semua siswa diminta untuk kembali kekelasnya masing masing. Sial, kenapa tidak langsung dipulangkan saja? Kenapa dalam keadaan seperti ini masih saja disuruh bersih bersih? Keluh para siswa.

"Anjimm kenapa gk langsung pulang aja sii"

"Kenapa mesti bersih bersih dulu"  ya Allah inget, kebersihan itu sebagian dari iman.

Anara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang