Glep!
Layar laptopnya menjadi hitam. Menandakan jika video Nara berakhir. Air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi. Bahkan ia sudah menangis semenjak awal video itu diputar. Bolehkan ia cengeng untuk saat ini?
"Gue sayang lo" ucap Fariz dengan tubuh yang sudah ambruk dilantai.
Disisi lain seorang wanita paruh bawa tengah memperhatikan cucunya didepan pintu. Ia melihat cucunya itu menangis. Ada apa dengan cucunya itu?
Fariz ingat dengan ucapan Nara divideo tadi. Nara memiliki wish yang disimpan didalam sepatu itu. Tak berpikir panjang ia langsung mengambil itu, dan ia hanya mendapat secarik kertas.
Untuk Fariz :)
1. Ayah dan ibu Nara.
2. Nara_Mishella Anara Senja
Setelah ia membaca surat itu. Ia langsung mengganti pakaiannya. Ia bergegas untuk menemui orang tua Nara.
Saat keluar dari kamar, tiba tiba ia dikejutkan dengan neneknya yang sudah berada didepan pintu. Neneknya pun tak kalah terkejut.
"Kamu mau kemana kok buru buru?" tanya Nina dengan sedikit cemas.
"Fariz keluar dulu nek"
"Tapi kamu belum makan Riz" cegat Nina.
"Fariz keluar sebentar doang kok. Fariz sayang nenek" ucap Fariz pamit pada Nina sambil mencium kening neneknya itu, kemudian melenggang pergi meninggalkan neneknya.
Sebentar lagi aku bakal katemu kamu Raa, batin Fariz.
••••
Saat ini ia sudah sampai dirumah Nara. Sebenarnya ia ragu jika ini rumah Nara, terlebih untuk sebelumnya ia belum pernah kerumah Nara. Ia hanya menanyakan pada orang yang berlalu lalang dijalan.
Rumah ini mewah, bahkan jauh lebih mewah dari pada rumahnya. Tak lama kemudian terlihat seorang laki-laki paruh baya menghampirinya. Ia tidak tau siapa laki-laki ini.
"Mas Fariz kan?" tanya laki-laki itu. Dia adalah pak Narto, supir Nara yang selalu di panggil 'Abah'.
"Iya,kok bapak tau?" tanya Fariz bingung dan pak Narto membalasnya dengan senyuman saja.
"Mas masuk aja kedalam, udah ditunggu bapak sama ibu didalam" jelas Pak Narto.
"Iya pak makasih" sahut Fariz.
"Iya mas, abah tinggal dulu yah" ucao pak Narto pergi meninggalkan Fariz.
Ohh jadi itu orang yang sering disebut abah sama Nara? Eh apa bener ini rumahnya? Kalau gue salah masuk rumah gimana? Tanya Fariz dalam hatinya.
Ceklek!
"Fariz yah? sini masuk" ucap Wiwi dengan ramah.
Kemudian Fariz masuk kerumah Nara. Ia berjalan menuju sofa yang disana sudah ada Wiwi dan Widianto.
"Kamu lagi nurutin wish nya Anara yah?" tanya Wiwi sambil menatap Fariz.
"Iya tan" balas Fariz.
"Om kira kamu gak bakal mau, ternyata mau juga yah" sahut Widianto sembari tertawa membuat Fariz sedikit canggung.
"Udah gak usah didengerin yah" ucap Wiwi membuat Fariz menganggukan kepalanya.
"Ibu banyak banyak terimakasih sama kamu, karena pernah buat Anara bahagia. Makasih juga udah mau jadi cinta pertamanya anak gadis ibu. Anara pasti seneng kalo ketemu kamu, karena kamu udah mau nurutin wish nya" jelas Wiwi.
"Anak saya dulu sangat mencintai kamu, bahkan dia rela membohongi orang tuanya demi kamu. Tapi itu tidak apa apa bagi saya, asalkan kamu tidak membuat Anara kecewa. Dan sampai hari itu, tentang semua itu terbongkar awalnya saya kecewa, dan marah tentunya. Saya sangat tidak terima anak gadis saya diperlakukan seperti itu" jelas Widianto berhenti.
"Tapi bagaimana pun juga,saya tidak akan bisa menyakiti kamu, saya tidak ingin membuat anak saya kecewa karena telah melukaimu, saya percaya Anara bisa melalui semua ini. Saya pernah mendengar dia berdoa, dia meminta supaya orang yang dicintainya saat ini tidak mencintai wanita lain, dan sewaktu itu kita hanya berpura-pura tidak tau tentang hubungan kalian berdua"jelas Widianto.
"Saya minta maaf om untuk kelakuan saya sebelumnya, saya gak bisa berbuat apa apa lagi untuk memperbaiki itu. Yang jelas izinkan saya untuk bertemu dengan Nara" jelas Fariz.
"Ibu tau, waktu itu kamu pernah beberapa kali datang ke rumah sakit buat jenguk Anara tapi Fia selalu ngelarang kan?" tanya Wiwi membuat Fariz menganggukan kepalanya.
"Itu semua karena permintaan Anara, dia yang minta sama ibu, ayah, Jingga, Devan, dan juga sahabat-sahabatnya untuk tidak membiarkan kamu menemuinya" jelas Wiwi lagi lagi membuat Fariz terdiam.
"Kenapa?"
"Katanya sih dia mau ketemu kamu dengan cara berbeda,bilangnya biar gak seperti yang lain" jelas Wiwi semakin membuat Fariz bingung.
Mendengar penjelasan Wiwi, membuat Fariz kebingungan. Apa maksudnya? Dengan cara berbeda seperti apa? Biar gak sama seperti yang lain? Maksudnya apa sih Raa, ucap Fariz dalam hatinya.
"Jadi seberapa besar kamu ingin bertemu dengan anak gadis saya?" tanya Widianto dengan raut muka yang serius.
"Saya tidak tau om, yang jelas izinkan saya untuk bertemu dengan Nara" ujar Fariz.
"Baiklah saya akan mengizinkan kamu untuk bertemu Anara,biar pak Narto yang akan mengantarkan mu" jelas Widianto.
"Terimakasih banyak om tante" balas Fariz.
Sebentar lagi kita akan bertemu Raa, tunggu aku, batin Fariz dalam hatinya.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Anara[END]
Teen FictionNamaku Anara. Aku gadis lemah yang baru merasakan cinta pertamaku. Aku gadis biasa yang mampu membuat Fariz Ardianto menyesal karena telah menyia-nyiakanku. Aku gadis polos yang berhasil membuat es itu mencair dalam diri Devan Hendinata. Inilah ti...