"Gue tau kesalahan gue fatal, sangat fatal. Gue gak mikirin orang yang jaga perasaanya buat gue,dan gue malah sia-siain dia. Gue gak sadar kalau ada banyak laki-laki yang ingin milikin lo,dan lo tetep milih gue,dan dengan bodohnya lagi gue malah pilih cewek lain. Gue gak tau kalau selama ini lo sakit, dengan pintarnya lo nutupin tentang sakit lo hanya karena lo gak mau nyusahin orang-orang" ucap Fariz berhenti, ia tetap menatap lekat mata buat milik Nara.
"Dan kalau misal kamu tau aku sakit, kamu akan tetep ngelakuin hal gila itu kan?" tanya Nara.
Pertanyaan Nara mampu membuat Fariz bungkam. Ia bingung apa jawabannya, ia juga tidak tau apakah dirinya akan tetap melakukan hal itu jika ia tau Nara sakit?
"Gue gak tau Raa. Seenggaknya gue bakal jaga lo, gue bakal rawat lo. Jujur gue gak mau kehilangan lo, gue gak mau lo ninggalin gue,dan dengan tololnya gue malah ninggalin lo" ucap Fariz.
"Gue minta maaf Raa" ucapnya dengan lirih.
"Kan dulu aku udah bilang, aku udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf. Insyaallah aku udah ikhlasin semuanya. Aku sadar apa yang tidak ditakdirkan untuk aku, gak akan pernah menjadi milik aku. Sekuat apapun aku memaksa seseorang untuk terus bersamaku,jika orang itu ingin pergi yaa pasti bakalan pergi" jelas Nara.
"Untuk sekarang aku gak bakal maksa seseorang untuk terus bertahan dengan aku, yang setidaknya ingin bersama. Aku gak mau lagi dibersamakan dengan orang yang tak mau diajak bersama."
"Ini bukan fasenya buat main-main lagi soal perasaan, aku gak tau kapan tuhan panggil aku. Bisa saja hari ini, disini di kelas ini aku sekarang bareng kamu, orang yang kucintai pertama kali, orang yang kumiliki pertama kali, dan orang yang membuang ku pertama kali, bisa saja esok aku pergi. Bukan hanya dari hadapan kamu aja, tapi pergi untuk selamanya" ucap Nara sambil menatap Fariz.
"Apa lo bakal bener-bener pergi?" tanya Fariz.
"Iya"
"Kasih gue waktu sebentar buat bikin lo bahagia, sebelum lo bener-bener ninggalin gue selamanya. Setidaknya untuk mengganti kelakuan gila gue sama lo Raa"
"Caranya?"
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Anara[END]
Teen FictionNamaku Anara. Aku gadis lemah yang baru merasakan cinta pertamaku. Aku gadis biasa yang mampu membuat Fariz Ardianto menyesal karena telah menyia-nyiakanku. Aku gadis polos yang berhasil membuat es itu mencair dalam diri Devan Hendinata. Inilah ti...