Berkali-kali aku jatuh cinta, tapi aku tidak merasa lelah ataupun bosan. Mungkin karena objek cintaku masih tetap kamu.
****
Hari ini tepat sudah dua bulan sejak kembalinya Alora ke rumah. Ada sangat banyak hal yang terjadi selama dua bulan ini. Tidak ada lagi Alora yang menjalankan rutinitas membosankan.
Kegiatan Alora memang masih berkutat hanya di sekolah dan di rumah. Tapi semuanya terasa beda. Alora lebih menikmati hari-harinya selama dua bulan ini. Suasana rumah yang lebih hangat membuat gadis itu betah berada di rumah kini.
Kalimat Monika dan Frans hari itu memang tidak sekedar berhenti di mulut saja. Keduanya benar-benar berhasil membuat Alora merasa lebih hidup di rumah. Bangunan yang awalnya terasa dingin itu kini menjadi istana hangat yang dipenuhi kebahagiaan. Hampir setiap malam ketiganya jadi berkumpul di meja makan untuk mengobrol bersama.
Frans memang agak sulit meninggalkan kebiasaannya yang gila kerja. Tapi pria itu berhasil mengalahkan kebiasaannya itu. Frans berusaha agar tidak memegang gadget ketika sedang bersama keluarganya. Begitu juga dengan Monika.
Di sekolah, Alora juga sedikit lebih ekspresif. Ia jadi lebih sering tersenyum—meski hanya sekedar senyum tipis. Dan karena gadis itu tidak masuk sekolah selama UTS, jadilah Alora harus mengejar guru setiap mapel untuk meminta UTS susulan.
Alora memang adalah anak kesayangan dari hampir semua guru yang mengajarnya. Meski begitu tetap ada guru yang merasa kecewa ketika tahu Alora tidak masuk sekolah tanpa keterangan selama seminggu. Tapi untunglah Alora berhasil membujuk agar guru-gurunya memberinya waktu untuk UTS susulan.
Jadilah Alora pulang 3 jam lebih lama dari teman-temannya untuk menyelesaikan UTS susulan itu dua mapel per hari. Rapot UTS sudah dibagikan tiga minggu yang lalu dan Alora masih tetap menduduki peringkat pertama di kelasnya.
Dan soal komunitas pramuka kota, Frans dan Monika memutuskan untuk mengizinkan Alora kembali bergabung. Tentu saja Alora sangat senang bisa kembali aktif di organisasi itu dan bisa kembali bertemu dengan cowok itu.
Ah, omong-omong soal cowok itu, Bryan dan dirinya sudah kembali rutin berkomunikasi semenjak Alora mengirimkan pesan duluan melalui line. Komunikasi mereka kali ini lebih lepas mengingat Bryan sudah tahu alasan kakunya Alora.
Setiap Jumat Bryan juga mulai berani menjemput Alora untuk pergi bersama ke komunitas pramuka kota. Bryan juga mengantar gadis itu pulang selepas pertemuan. Cowok itu bahkan kadang menjemputnya di tempat les ketika hari Sabtu. Bryan beberapa kalimengajak Alora makan bersama sebelum mengantar gadis itu.
Dan, mereka masih berteman.
Ya. Bryan sama sekali belum mengikat Alora dengan status pacaran. Entah apa alasannya, tapi Alora tidak pernah mendesak Bryan untuk menembaknya.
Jadi readers, tolong jangan desak Bryan. Biarkan dia berkembang.
Hari ini hari Jumat, tepat di mana komunitas pramuka kota mengadakan perlombaan di kwarcab. Seluruh panitia sudah berkumpul di kwarcab sejak pagi. Lomba memang baru akan dimulai pukul 2 siang, tapi seluruh panitia harus mengecek perlengkapan perlombaan terlebih dahulu. Mereka tentu tidak mau ada yang tertinggal untuk acara ini.
Alora masuk ke panitia LCT bersama dengan 6 orang lainnya. Sejak dua bulan lalu, gadis itu sudah membantu menyusun pertanyaan yang akan diberikan kepada para peserta penggalang nantinya. Pengalaman lomba Alora di bidang cerdas cermat pramuka membuatnya lancar menyusun pertanyaan-pertanyaan. Selain menyusun pertanyaan, Alora juga diberikan tanggung jawab untuk memeragakan semaphore yang juga menjadi bagian dari soal LCT.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAMUKA IN LOVE ✔
Teen Fiction[C O M P L E T E D] Perangainya membuatku tertarik sejak awal. Dia memang tak secantik gadis-gadis lain yang dengan percaya diri datang padaku, mengajak kenalan, atau bahkan meminta nomor HP. Dia berbeda. Aku bahkan bisa tahu itu sejak awal pertemua...