Putar ke kiri ee nona manis putarlah ke kiri ke kiri ke kiri
Ke kiri dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manise
Adit dan Dewi yang menjadi 'maskot' acara joget bersama berputar ke kiri dengan semangat di depan seluruh peserta dan panitia perlombaan. Semuanya mengikuti gerakan Adit dan Dewi dengan semangat. Sesekali mereka tertawa ketika tangan mereka tanpa sengaja mengenai orang lain.
Hampir di semua acara pramuka lagu ini selalu diputar untuk joget bersama. Dan setiap lagu ini diputar, semua yang mendengar akan langsung berkumpul di satu titik untuk berjoget bersama dengan penuh semangat.
Ah, bagian ini hampir selalu jadi salah satu rangkaian acara yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua pramuka.
"SEKARANG PUTAR KE KANAN GUYS!"
Seruan Adit ditanggapi oleh seluruh peserta dan panitia yang berjoget dengan tawa kencang. Mereka lalu berputar ke kanan mengikuti gerakan Adit dan Dewi di panggung.
Sekarang kanan ee nona manis putarlah ke kanan ke kanan ke kanan
Ke kanan dan ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manise
Karin menyenggol Alora yang ikut berjoget di sampingnya. "Muka lo napa?"
Keduanya kini ada di barisan paling belakang, cukup jauh dari panitia yang lain. Mereka memang diminta menyebar agar joget bersama ini semakin terasa rame.
"Apanya?"
Karin mendengus. "Joget mah mukanya girang. Lo napa datar aja dari tadi?" ucapnya. Gadis itu masih melanjutkan jogetannya. Kini lagu kembali ke bagian 'verse', jadi gerakannya tidak seheboh tadi. Makanya Karin dapat mengobrol dengan Alora.
Alora mengikuti gerakan yang dipandu oleh Adit dan Dewi di panggung. "Gak datar. Muka gue emang kayak gini."
Karin mencibir. "Lo kalo kayak gini tuh pasti mukanya semangat, Ra. Gak kayak gini." Gadis itu bergeser sedikit mendekati Alora. "Gara-gara Bryan ya?" bisiknya.
Alora mengulum bibir bagian bawahnya ketika nama itu disebut. Gadis itu berusaha keras agar ujung bibirnya tidak tertarik membentuk senyuman mengingat apa yang terjadi di depan ruang sekretariat tadi sebelum acara joget bersama ini dimulai.
"Nah kan diem," tandas Karin. "Bener kan gara-gara Bryan? Kenapa? Dia apain lo?"
Alora masih diam, menimbang-nimbang apakah Karin harus tahu atau tidak mengenai apa yang terjadi tadi. Bukan apa-apa. Rasanya agak sedikit aneh kalau Alora memberi tahu hal itu kepada orang lain padahal kejadiannya baru berlangsung belum sampai 24 jam.
Alora berdeham. "Ehm, tadi dia...."
Karin mengangkat alis. Gadis itu masih mengikuti jogetan itu sesuai apa yang diperagakan Adit dan Dewi. Kini kedua 'maskot' dadakan itu memilih untuk membuat gerakan sendiri dari lagu ini. Gerakannya aneh-aneh pula. Contohnya saja sekarang. Adit malah memeragakan seekor ayam yang kejepit. Jadilah seluruh orang di lapangan menirukan gerakan anehnya itu.
"Tadi dia... nembak gue."
"Oh.... Akhirnya berani juga dia."
Alora mengernyit ketika melihat reaksi Karin yang benar-benar tak sesuai apa yang dipikirkannya. Alora pikir Karin akan kaget dan memintanya cerita lebih detail.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAMUKA IN LOVE ✔
Teen Fiction[C O M P L E T E D] Perangainya membuatku tertarik sejak awal. Dia memang tak secantik gadis-gadis lain yang dengan percaya diri datang padaku, mengajak kenalan, atau bahkan meminta nomor HP. Dia berbeda. Aku bahkan bisa tahu itu sejak awal pertemua...