EXTRA CHAPTER : FUN WORLD

1.9K 129 22
                                    

Bryan berkali-kali mematut dirinya di depan cermin. Cowok itu sudah mandi sejam yang lalu, tapi masih sibuk mengacak lemari, mencoba menemukan baju yang cocok dipakainya hari ini.

Berkali-kali Bryan mengganti pakaiannya dan akhirnya memutuskan untuk mengenakan kaus putih polos, jaket jeans, dan celana panjang. Cowok itu merapikan rambutnya dan mengenakan parfum yang sangat jarang disentuhnya. Botol parfum itu hanya akan disentuhnya ketika ia akan olahraga saja.

Bryan secuek itu dengan penampilannya. Tapi hari ini berbeda. Cowok itu bahkan terlihat sibuk dengan penampilannya.

Padahal Bryan mau gimana aja tetep ganteng.

Adit yang baru masuk ke kamar Bryan langsung menggeleng tobat melihat sobatnya itu masih mematut diri di depan cermin sejak tadi. "Lo mau jalan ke mana sih? Heboh banget kayak mau ngelamar."

Bryan mendengus. "Perlu gue tunjukin video pas lo mau nembak Rachel siap-siapnya gimana?" sindirnya.

Adit terkekeh. "Sombong banget mentang-mentang sekarang udah resmi juga. Gue gak bisa ngeledek kayak dulu lagi dah." Cowok itu duduk di sofa kamar Bryan. "Tapi beneran deh. Lo mau kemana sama Alora?"

"Gatau. Biar dia yang milih aja entar." Bryan meletakkan sisir di mejanya. Rambutnya sudah tertata rapi kini.

Adit mengangkat alis. "Yakin lo?"

"Iyalah. Emang kenapa?" Bryan meraih ponsel yang tadi diletakkannya begitu saja di atas ranjang. Cowok itu tersenyum membalas pesan dari Alora.

"Kalo dia bingung terus malah pengen ke perpustakaan kota gimana?"

"Enggaklah gila aja," sahut Bryan. "Kalo dia bingung paling gue ajak nonton aja. Ada film bagus juga di bioskop." Cowok itu masih merunduk, membaca chat Alora di ponselnya.

Pacar❤️ : kamu jemput jam berapa?

Pacar❤️ : aku udah siap

Bryan meraih kunci motornya, lalu memandang Adit. "Gue berangkat ya. Lo balik ke rumah sana. Atau ajakin Rachel jalan juga." Cowok itu berlalu dari hadapan Adit dengan tawa.

"Asem lo!"

Adit mendengus. Bukan. Rachel bukan tidak mau diajak jalan. Tapi gadis itu lagi sibuk mengerjakan proyek tugas sekolahnya. Sudah tiga hari pacarnya itu sibuk dengan proyek hingga lupa membalas chat Adit. Tetap dibalas sih, tapi ya begitulah.

Adit menghela napas. "Semoga aja Alora tiba-tiba sakit perut terus gabisa jalan sama lo," ocehnya. Dua detik kemudian Adit menepuk bibirnya dengan telapak tangan. "Napa gue jadi doain yang jelek-jelek dah. Entar karma, amit-amit."

****

Alora sudah duduk di ruang tamu rumahnya. Lima menit yang lalu Bryan mengabarinya bahwa cowok itu sudah dalam perjalanan menuju rumah Alora.

Pradana Hati : tunggu ya. Aku udh otw. 10 menit lagi sampe

Demi apa pun, yang mengganti nama itu bukan Alora. Bryan sendiri yang menggantinya. Emang lebay dan menggelikan. Tapi tak apalah. Alora jadi sering tertawa ketika melihat nama itu muncul di layar ponselnya.

"Alora, kamu jadi pergi sama Bryan?"

Alora mengangkat wajah, menatap Monika yang menghampirinya lalu duduk di sampingnya. "Iya, Ma. Dia bilang udah otw ke sini."

Monika memangut. "Suruh masuk dulu ya nanti. Mama mau ngomong."

Alora menyipitkan mata curiga. "Entar Mama ledekin lagi kayak dulu."

Monika tertawa. Beberapa waktu yang lalu ketika Bryan menjemput Alora untuk pertemuan di komunitas pramuka kota, Monika memang pernah menyuruh cowok itu masuk dulu. Awalnya hanya memberikan oleh-oleh kepada Bryan dari perusahaan Frans dan mengobrol sejenak, tapi setelah itu Monika malah meledek pacar anaknya itu.

PRAMUKA IN LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang