EPISODE 24

652 69 0
                                    

"Kenapa muka, Kakak, merah?" tanya Riu dengan memiringkan kepalanya.

Yerin memalingkan wajahnya ke arah lain. Entah kenapa perasaan Yerin dilanda kesenangan tapi tidak tahu alasannya apa.

"Rin, nih, gado- gado lo nggak pake toge." seru Jitta dengan meletakan gado- gado di hadapan Yerin. Padahal tadi Yerin bilang nggak mau tapi Jitta tetap juga beliin karena Yerin tuh bilangnya doang nggak tapi ntar malah ikutan makanin punya Jitta. Makanya Jitta nggak mau lagi kayak gitu. Udah pernah kejadian pas dia lagi makan sate soalnya.

Omong- omong kucing tadi sudah pergi entah kemana saat Riu menegur Yerin.

"Yerin, muka lo kenapa merah banget? Lo sakit?" tanya Jitta dengan wajah khawatir seraya memeriksa dahi Yerin.

"Gue nggak apa- apa. Mungkin karena kita lagi diluar aja muka gue jadi merah." alasan Yerin.

"Mana ada, kita biasa sering keluar nggak pernah tuh muka lo semerah ini. Paling sering juga kena baret cakar kucing doang."

"Hahahaha!" Riu tertawa geli mendengar ocehan Jitta.

"Oh my god!" ucap Jitta dengan menutup mulutnya yang menganga sesaat melihat Riu.

"Eh, bocah! Ngapain lo ketawa!?" tanya Yerin dengan ketus membuat Jitta yang berada disampingnya menatap heran padanya. Soalnya ia jarang sekali mendengar Yerin bicara ketus. Terakhir kali pas Yerin beli rujak di perempatan karena jalan ramai otomatis nada suara Yerin agak meninggi.

"Lo kenal dia, Rin?" Yerin menggeleng.

"Eh, Dek, sini, deh." ajak Jitta.

"Lo ngapain manggil dia kemari, sih!?" gerutu Yerin yang diabaikan Jitta.

Riu menurut ikut duduk ketika mendekat pada Jitta tanpa merubah wajahnya yang dari tadi senyum- senyum tidak jelas.

"Nama kamu siapa, Dek?" tanya Jitta ramah.

"Ashariu."

Orange's || Season 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang