"Lo dari kapan bisa masak, Shei?" tanya Riu sambil melihati Sheira yang sibuk mengaduk. Kali ini Sheira sudah bisa mengendalikan tubuhnya untuk nggak segugup tadi. Riu juga menyadari hal itu.
"Nggak tahu, Kak. Aku cuma lihatin orang masak di youtube sama (kadang) bantuin mama juga, terus aku cobain niru, eh, ternyata bisa aja gitu."
"Nggak ada belajar dulu gitu? Kayak bedain mana kencur, jahe, sama temulawak?" tanya Riu yang sudah berdiri di samping Sheira.
"Sudah hafal diluar kepala itu, mah, aku, Kak, dan sejak kapan tahu itu aku lupa, sih." jawab Sheira sambil menaburkan bumbu.
"Oh, hebat dong kamu, ya. Habis nonton terus nyobain langsung bisa. Keren keren."
"Kakak, sendiri sukanya apa, Kak?"
Tadinya Riu mau bilang suka Yerin tapi nggak jadi karena kesadaran lebih mendominasi dirinya.
"Gue lebih suka berimajinasi, sih." sahut Riu setelah berpikir beberapa saat.
"Imajinasi, Kakak, disalurin lewat apa, tuh, Kak? Lukisan? Tulisan? Tembikar? Mural? Or something like that?"
"Gue bikin tulisan aja, sih. Kayak cerita cerita pendek, gitu."
"Oh, berarti, Kakak, jago nulis dong. Kapan-kapan aku baca cerita buatan, Kakak, ya?" kata Sheira yang kini sudah menyajikan masakannya di meja makan.
"Boleh. Tapi, nanti. Sekarang gue makan dulu. Uh, harum banget." komentar Riu sambil menatap kepingin pada masakan rumahannya Sheira.
"Fix, lo mesti buatin gue bekal besok nggak tau mau pokoknya. Enak banget, Shei, gue nggak bohong sumpah." kata Riu lagi sambil mengunyah.
"Hahaha! Kakak, tuh, lucu, ya. Barusan, Kakak, kayak food vloger yang lagi review makanan tahu. Hahaha!"
"Ha? Masa, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Dla nastolatkówPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...