"Riu, buruan keluar teman kamu udah nungguin, nih!" teriak Marta dari bawah.
"Saya boleh ke atas nggak, Tante, buat bangunin Riunya? Takut kesiangan." pinta Fatur sambil melihat jam ditangan kirinya.
"No. Fatur di sini aja, ya. Biar tante yang desakin Riu biar cepatan keluarnya, oke?" kata Marta sambil tertawa hambar.
"Eh, i-iya, Tante. Maaf." kata Fatur tiba-tiba merasa canggung. Kemudian Marta pun beranjak ke atas untuk membangunkan Riu.
Ketika hendak mengetok, pintu kamar Riu terbuka lebih dulu dan menampilkan sosok Riu yang terlihat rapi dan wangi.
"Kamu nggak mandi, ya? Kamu anak mama satu-satunya, Riu. Masa perkara mandi rutin aja kamu males-malesan gini, sih. Bisa-bisa nggak---"
"Aku turun sekarang. Aku bakalan telat kalau dengarin, Mama, ngoceh terus." ucap Riu sambil menutup pintu kamarnya dan berjalan menuruni tangga.
"Riu, mama belum selesai ngomong, tau." seru Marta sambil berjalan menyusul Riu.
"Hei, Asha!" sapa Fatur ketika Riu sudah berada di dapur.
"Lo ngapain pagi-pagi di rumah gue? Orang tua lo nggak masakin lo sarapan apa?" kata Riu dengan wajah cueknya.
"Dia datang mau jemput kamu, Riu. Biar irit bensin kamu katanya."
"Iya. Kita bareng aja ke sekolahnya. Lagian rumah gue ternyata cukup dekat dari sini, kok."
"Masalahnya gue yang nggak mau ikut bareng sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Teen FictionPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...