EPISODE 167

347 24 3
                                    

Di luar sedang hujan sekarang. Tidak begitu lebat, cuma gerimis. Sheira lupa bawa jas hujannya. Tapi Sheira tetap nekat menerobos hujan itu. Dadanya terasa semakin nyeri sesaat air hujan menerpa wajahnya. Ia sudah tidak lagi dapat menahan air mata yang sedari tadi ditahan. Sheira pun menangis dibawah guyuran hujan agar tidak ada seorang pun yang tahu bahwa ia sedang menangis bersama hujan. Sheira nggak sepuitis ini sebenarnya. Tapi karena emang hujan datang disaat dia lagi sakit sakitnya. Lagian Sheira juga nggak mau nangis di rumahnya. Nanti mamanya kepo. Kalau pas hujan hujan gini kan jadi nggak kentara bekasnya.

Sheira pulang ke rumah bertepatan sama papanya yang baru jemput mamanya dari rumah saudara.

"Sheira? Kamu darimana hujan hujanan gini, astaga!" seru Fahmi, sesaat melihat anaknya yang basah kuyup.

"Sheira habis dari rumah teman, Pa. Sheira masuk duluan, ya, Pa. Dingin." ucap Sheira seraya berlari masuk ke dalam dan menuju kamarnya.

"Darimana katanya, Pa?" tanya Alifa sesaat turun dari mobil.

"Rumah teman katanya."



Hujan masih turun dan berganti dengan rintikan yang melebat. Dari jendela kamarnya Sheira masih melihat ke jalanan luar demi melihat apa Riu sudah pulang atau belum.

Tok! Tok!
Suara pintu kamar Sheira yang diketuk.

"Buka pintunya, Nak." kata Fahmi. Sheira pun beranjak dan membukakan pintu. Tampak Fahmi berdiri sambil membawakan segelas coklat panas untuknya.

"Papa boleh masuk?"

Orange's || Season 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang