"Eummmmhhhh." Yerin mendenguskan hidungnya sesaat baru membuka matanya di pagi hari yang diawali dengan gerimis yang memberikan hawa dalam kamarnya menjadi bertambah semakin dingin. Tadinya Yerin berniat melanjutkan tidurnya lagi namun tidak jadi sesaat mencium aroma masakan yang sudah pasti sedang dikerjaan oleh Jitta di dapurnya.
Dengan masih membawa selimutnya dan kesadaran yang masih dalam pengumpulan nyawa, Yerin beranjak menuju dapur.
"Allahu Akbar! Yerin! Astaga, gue kira lo wowo tau, nggak!? Ish!" kata Jitta sesaat mendapati Yerin yang muncul dengan membungkus tubuhnya yang seakan mirip menjadi buntalan besar. Sedang Yerin cuma nyengir dengan mata tertutup.
"Jitta, lo masuk apaan? Resep baru lagi, ya? Harum banget sampai tubuh gue rasanya jadi menolak untuk tidur kembali. Padahal di luar lagi hujan dan enak banget dibawa tidur malas-malasan." kata Yerin masih dengan menutup matanya dan merebahkan kepalanya di atas meja.
"Yeuh, lo ngomong kayak gitu sambil merem terus sambil rebahan kepala di meja, sama aja omong kosong malih." kata Jitta yang sambil memotong sebatang rempah dapur.
"Hehe, kalau udah jadi bilang, ya."
"Ish!"
___________
Hidangan sudah tersaji semua di atas meja. Tapi Yerin masih dengan antengnya tidurin kepalanya di atas meja.
"Gue tahu lo nggak tidur, Rin. Cuci muka dulu sana!" kata Jitta sembari mempersiapkan peralatan makan lainnya.
"Emh, cuciin. Gue mager."
Kemudian dengan nggak ada ahklaknya Jitta menyiramkan semangkok air es ke kepala Yerin. Dan itu benar-benar disiram bukan dipercikin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Genç KurguPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...