EPISODE 156

315 20 0
                                    

Layaknya seperti sebuah adegan pada drama, Lulu datang pada saat yang tepat.

"Kak, aku permisi keluar, ya. Bentar lagi mau bel." pamit Sheira buru-buru. Dan Riu hanya mengangguk diam sambil tetap makam permen kapasnya.

"Kenapa pas gue datang dia kayak kabur gitu? Emangnya gue nyeremin apa?" kata Lulu sedikit tersinggung sesaat Sheira sudah pergi.

"Iya, lo seram kayak mantan yang udah putus lama tapi tiba-tiba ngechat apa kabar." kata Riu dengan acuh.

"Hilih, sok ngomongin mantan, sendirinya aja nggak pernah pacaran, cih." cibir Lulu sambil memakan kripik kusuka.

"Bodo amat yang penting gue cantik."

Lulu hanya memutar bola mata malas lalu sibuk menatap layar hp nya.

"Lu." panggil Riu.

"Hm?"

"Definisi perasaan nyaman menurut lo itu seperti apa?"

"Apa nih kok tiba-tiba ngomongin perasaan?" kata Lulu masih tidak melepaskan pandangannya dari ponsel.

"Nggak, gue mau tahu aja menurut pendapat lo gimana. Lagian kita akhir-akhir ini udah jarang ngobrol semenjak lo sibuk sama hp dan si teman heboh yang kapan tahu sudah akrab gitu aja."

"Starla, Ri. Teman lo juga itu."

"Iya tau."

"Nyaman itu banyak artiannya, Ri. Antara dua sahabat kayak kita gini juga muncul perasaan nyaman kayak kita mau cerita ya kita ceritaan aja gitu. Mau lakuin apapun bareng ya nyaman aja."

"Selain sama sahabat, Lu."

"Sama orang yang disukai. Sama orangtua. Sama guru, sama teman, sama pak satpam,  sama orang baru kenal. Pokoknya sama siapa aja perasaan nyaman itu bisa terbit kapan aja dan dimana aja, Ri. Kita nggak bisa kayak, oh gue nyaman sama orang ini, sama yang itu nggak. Nggak bisa gitu, Ri. Karena nyaman sama manusia itu nggak segampang kita nyaman sama satu makanan. Ngerti nggak gue ngomong apa?"

Orange's || Season 1 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang