Yerin baru saja membuka pintunya sesaat ia hendak keluar meletakan bungkusan sampah di depan pintu sesaat seseorang berdiri tepat di depan pintunya.
"Nathan?!" seru Yerin tidak mempercayai adanya keberadaan Nathan di depan matanya.
"Gue boleh masuk?" tanya Nathan memecah kediaman Yerin yang membeku.
"Eh, iya boleh. Eh, tapi kan udah mau jam 8, Nat. Lo bakal---"
"Bolos sehari nggak bakal bikin gue bodoh."
"Terus lo mau ngapain ke sini? Tahu darimana juga lo letak apartemen gue?"
"Gue kesini cuma mau tahu siapa orang yang udah buat lo kayak gini?" tanya Nathan serius dan sengaja mengabaikan pertanyaan Yerin satunya.
"Ha? Gue cuma jatuh doang ini kemarin hujan di jalan kan lo tahu sendiri jalanan licin." kata Yerin berusaha untuk tidak terlihat seperti berbohong.
"Sejak kapan lo naik motor jalannya nggak benar? Setahu gue, lo orangnya anti terobos hujan dan kalaupun nekat lo nggak bakalan bawa motor kencang. Gue pikir itu nggak akan jadi alasan buat lo jatuh gitu aja dari motor." kata Nathan dengan menyipitkan matanya menatap pada Yerin yang kehilangan kata kata.
"Kita itu udah jadi saudara. Meski sekarang kita udah jarang banget ketemu, kita tetap dekat Yerin. Lo tetap kakak gue." kata Nathan dengan serius.
"Kalau gue itu kakak lo kenapa lo nggak pernah manggil gue dengan alih-alih kakak malah cuma nama doang."
"Yerin, bukan itu masalahnya sekarang yang gue bahas. Tapi ini." tunjuk Nathan pada beberapa kasa yang masih menempel di wajah dan tangan Yerin.
Yerin hanya bisa mengela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Genç KurguPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...