"Olahraga." sahut Yerin sambil merasa gemas dengan muka Riu yang masih belum disapu.
"Olahraga, kok, nggak ada keringatnya sama sekali. Bilang aja mau nyamperin aku, kan? Pakai beliin gulali segala lagi." kata Riu dengan memperlihatkan tawa menggemaskan yang tidak sembarang orang dapat melihatnya seperti itu. Bahkan sahabatnya sendiri tidak pernah melihat Riu tertawa seperti itu. Makanya ketika Yerin melihat dadanya langsung berdesir tidak keruan namun terasa damai dalam waktu bersamaan.
"PD, banget, lo. Sini balikin gulali gue." kata Yerin sembari berusaha menahan dirinya.
"Nggak. Barang yang sudah dikasih nggak boleh diambil lagi. Itu namanya borok sikutan."
"Apaan, tuh, artinya?"
"Sikut, Kakak, bakal korengan." sahut Riu ngasal. Sedang Yerin hanya memutar bola matanya malas.
"Serius lo ngapain disini sendirian? Nggak takut diculik apa lo?"
"Yang ada penculiknya yang harus takut sama aku, Kak." katanya lagi kini berpindah memakan gulali yang dikasih Yerin.
"Kenapa gitu?"
"Aku jago beladiri soalnya. Waktu smp ada yang pernah ajakin aku berantem, eh ujung-ujungnya kaki dia yang patah. Terus sampai sekarang dia jalannya jadi pincang." kata Riu dengan santainya.
"Anteng banget ya tuh mulut bilang patah kaki kayak nggak ada beban gitu ngomongnya."
"Lagian salah sendiri nyari gara-gara sama aku. Orang nggak aku apa-apain dianya eh malah ganggu duluan. Ya udah aku hajar aja sampai khilaf matahin kakinya." Yerin hanya geleng-geleng kepala dibuatnya. Ia nggak habis pikir dengan tampilannya Riu yang bermuka manis bermata tajam bertolak belakang dengan sifatnya yang ajaib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Genç KurguPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...