"Jitta? Kok, lo malam-malam begini tumben ada disini?" ucap Yerin ketika mendapati Jitta berada di dapurnya.
"Gue udah dari jam 7 tadi disini. Gue nungguin lo pulang. Lo ditelpon nggak angkat-angkat ternyata hp lo ditinggal di atas meja." kata Jitta sembari meletakan nugget yang baru selesai digoreng keatas meja.
"Oh, sorry, gue nggak tahu lo bakal datang. Hari ini bukannya matkul lo padat banget, ya." Yerin mendekat dan memeluk sahabatnya dari belakang sambil menciptakan suara seperti mirip anak kecil.
Tentu saja hal itu membuat Jitta lemah. Jitta memang paling tidak tahan kalau Yerin sudah bersikap mode anak kecil itu. Karena akan terlihat sangat menggemaskan dan juga lucu.
"Makan dulu. Lo pasti belum makan, kan?" kata Jitta seolah menetralkan sesuatu yang ada dalam dirinya. Sedang Yerin masih setia meletakan kedua tangannya dipinggang Jitta dan wajahnya di bahu kiri.
"Aku mau minum susu, Jitta, buatin." pinta Yerin.
"Gue buatin tapi lepasin dulu ini. Gue merinding tau." Yerin menurut untuk melepaskan pelukannya, namun sebelum itu ia sempat mencium pipi Jitta lebih dulu.
"Ish, geli anjir!" seru Jitta sambil melap wajahnya dengan tangannya.
"Halah, geli-geli padahal lo juga suka, kan." kata Riu yang kembali duduk sambil memasukan satu nugget kedalam mulutnya.
"Pd banget lo." hanya itu kata yang berhasil diucapkan Jitta. Ia sedang berusaha menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba terasa panas karena malu.
"Btw, lo tahu nggak nama lengkap bocah yang kita temuin di minimarket tempo hari?" tanya Yerin tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Novela JuvenilPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...