Sesampainya di apartemen, sesaat Yerin melepaskan sepatunya Jitta berjongkok dihadapannya memeriksa kaki Yerin. Benar saja perkiraannya, jempol kaki Yerin kembali berdarah.
Jadi, tadi siang saat mereka berdua lagi belajar masak sambil lihat youtube, Yerin tidak sengaja menyenggol akuarium kosong yang ada di dekatnya. Akuarium itu pecah dan karena Yerin berdirinya tidak seimbang alhasil kakinya yang tidak beralas itu malah menginjak pecahan kacanya. Naasnya pecahan itu tidak melukai telapak kakinya melainkan hanya merobek jempolnya. Yerin sempat dibawa ke rumah sakit untuk di jahit. Kalau tidak diperhatikan dengan seksama Yerin memang menutupi gerakannya demi tidak terlihat pincang.
"Ini lo bilang nggak apa- apa!?" ucap Jitta dengan serius. Kalau sudah seperti itu Yerin tidak akan bersuara apapun. Sebab Jitta sedang mode galak.
Jitta mengambil bangku kecil dan meminta Yerin untuk duduk. Sedang ia mencoba membuka perban Yerin dan menggantikannya dengan yang baru. Jitta cukup telaten melakukannya. Apalagi jika itu untuk Yerin. Karena selama ini setiap Yerin terluka, Jitta yang bergerak mengobatinya. Dan selalu seperti itu, ketika Yerin terluka Jitta pasti ada bersamanya.
"Lo nggak harus pura- pura kuat depan gue, Rin." kata Jitta dengan melembut.
"Kalau sakit itu bilang, Yerin." Jitta menatap dalam ke mata Yerin yang juga melihatnya.
Entah dapat dorongan darimana jarak keduanya semakin menipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Teen FictionPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...