Sesaat mereka saling berpeluk tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan.
"Dokter, apa yang terjadi pada anak saya, Dok?" seru Marta.
"Anak ibu tidak apa-apa. Ia hanya sempat mengalami gagal jantung. Tapi kondisinya sekarang sudah jauh lebih baik." kata dokter itu.
Yerin lalu menengok pada bagian kaca di pintu. Tampak Riu terbaring di dalam sana dengan memejamkan matanya. Wajahnya sangat pucat.
"Ayo, Nak, kita masuk." kata Marta sambil mengajak ketiga orang yang sedari tadi bersamanya.
Riu masih betah memejamkan matanya.
"Kak Riu kenapa bisa jadi seperti ini, Tante?" tanya Sheira.
"Tante juga nggak tahu. Sudah lama tante nggak pernah lihat Riu dalam suasana hati seburuk ini. Dia memang biasamelampiaskan dengan berenang tapi tidak pernah sampai separah ini. Tante nggak tahu hal buruk apa yang sudah dialami Riu hari ini." kata Marta seraya mengenggam erat tangan kiri Riu.
"Apa ada hal yang terjadi di sekolah tadi, Nak?" tanya Marta sambil menatap bergantian pada Sheira dan Fatur.
Fatur yang ditanya seperti hanya berdehem salah tingkah dan itu sempat memberikan kecurigaan dimata Yerin yang sedari tadi memerhatikannya.
"Setahu aku nggak ada sih, Tante. Tadi di sekolah aku cuma kasih kak Riu permen kapas kesukaan dia terus kita ngobrol di kelasnya kak Riu." hampir aja Sheira keceplosan lagi tentang ia mengutarakan perasaannya waktu itu. Yerin yang mendengarnya hanya menautkan alisnya sembari berpikir bahwa Sheira ternyata sedekat itu sama Riu.
"Ka-kalau saya tadi cuma sempat nawarin Asha pulang bareng, Tante. Tapi Ashanya nggak mau." kata Fatur dengan terbata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Teen FictionPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...