"Riu pulang!" ucap Riu ketika membuka pintu rumah yang sengaja tidak dikunci. Lagipula pintu rumah Riu menggunakan gagang yang bisa membuka dan mengunci secara otomatis dengan hanya memindai telapak tangan si pemilik rumah.
"Masuk rumah itu ngucap salam dulu Riu!" omel mama.
"Assalamualaikum!" kata Riu sembari duduk di sofa dan mengambil camilan yang ada di meja.
"Habis darimana kamu?" tanya mama.
"Dijawab dong, Ma, orang ngucap salam itu."
"Waalaikumsalam. Darimana kamu?"
"Abis main di taman depan."
"Sama Lulu?"
"Nggak, dia mah sibuk pacaran mulu sekarang."
"Kamu kapan punya pacar? Kenalin ke mama dong?"
Riu tidak menyahut, ia sibuk mengunyah.
"Kalau nggak ada cowok yang mau sama kamu, cewek juga nggak apa- apa, deh, Ri." kata mama seolah pasrah.
Riu tersedak dengan makanannya sendiri. Ia lalu berlari ke dapur mengambil minum.
"Percuma kamu cantik, Nak, kalau nggak punya pacar!" kata mama lagi yang membuat Riu tersedak dengan minumnya.
"Riu, ibu- ibu tetangga tuh pada nanyain mama lo, katanya gini: 'Riu itu cantik tapi kok nggak pernah kelihatan ada cowok yang jemput dia atau main ke rumah?' gitu katanya, Nak. Sedangkan, anak- anak mereka yang seumuran kamu udah pada punya pacar semua. Padahal muka- mukanya jauh dibawah kamu semua." curhat mama.
"Ma, aku mau mandi dulu. Selagi aku mandi mama gorengin nugget, ya. Oke?" kata Riu kemudian beranjak ke arah kamarnya.
"Kamu dengar yang mama bilang tadi nggak, sih, Riu?" teriak mama saat Riu sudah sampai diambang pintu.
"Yaa!" hanya itu saja dan akhirnya Riu menutup pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Teen FictionPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...