Sirine yang bersahut- sahutan membuat siapapun terbangun karena mendengar suaranya yang begitu memekakan telinga. Begitu pun dengan Riu yang baru tidur satu jam sehabis bermain monopoli dengan kakaknya. Ia mengedipkan matanya berkali- kali karena rasa kantuknya yang masih cukup kuat menyelimuti.
"Papa! Mama! Kakak!" teriaknya saat membuka pintu.
Brak! Bruk!
Atap dan tiap penyangga roboh tepat satu meter di hadapan Riu. Asap putih menyeruak masuk ke dalam kamar sedang di luar kobaran api sudah menjalar ke mana- mana. Kantuk Riu terganti dengan perasaan takut. Berkali- kali ia berteriak memanggil keluarganya namun tidak ada sahutan sama sekali. Sedang rumah inap yang ia tempati saat ini mulai terdengar keretakannya dimana- mana. Jika rumah ini roboh maka selesailah sudah.Karena terlalu banyak menghirup asap, dada Riu menjadi sesak dan sakit. Riu mulai kesulitan bernapas. Ia juga tidak kunjung menemukan jalan yang aman untuknya keluar. Riu mulai merasa tubuhnya melemah. Sesaat Riu hendak jatuh karena tidak sanggup lagi bertahan, seseorang menyeruak masuk dari balik kobaran api yang makin meninggi. Riu tidak melihat dengan jelas bagaimana wajah orang itu, namun satu yang pasti orang itu menggendong Riu dan melompati kobaran api bersamanya. Meski sempat tersandung dengan beberapa kayu yang jatuh, orang itu tidak membiarkan Riu terluka. Sampai akhirnya mereka berdua berhasil keluar dan Riu tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
Teen FictionPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...