Setelah berkata begitu tidak ada reaksi atau ucapan sepatah katapun dari Marta. Matanya hanya menatap lurus ke Riu yang menunduk melihat piringnya yang sudah bersih.
Lama tidak ada suara apapun yang terdengar. Seolah waktu seperi terhenti.
"Riu." ucap Marta dengan jenis suara yang masih tetap lembut namun memiliki efek yang mengintimidasi lawan bicaranya.
"Kamu tahu nggak, kamu itu lahir dari rahim seorang ibu yang menunggu kehadiran buah hati selama 14 tahun." Riu tahu kemana arah pembicaraan ini, tapi dia nggak bisa mengeluarkan suaranya dan hanya bisa tertunduk diam.
"Selama 14 tahun mama sama almarhum papamu berusaha sampai pergi ke puluhan bahkan ratusan dokter dari dalam negeri sampai ke luar negeri. Sampai pernah ke pelosok yang sangat sulit didatangi namun kata orang disana ada orang pintar yang hebat dan mama sama papa mau mencoba berobat dengannya. Jalan menuju ke sana sangat sulit dan nggak bisa dilewatin mobil sama motor. Cuma bisa dilewatin dengan jalan kaki. Rutenya menanjak udah kayak naik gunung. Lama banget nyampainya. Sampai mama dan papa bikin kemah di tengah hutan karena kemaleman. Dan akhirnya kami tiba selama 5 hari perjalanan. Tapi tetap saja. Usaha itu tidak berarti apa-apa. Mama pernah hampir putus asa. Namun papa kamu tetap nguatin mama untuk terus bertahan dan berusaha sedikit lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange's || Season 1 [Completed]
JugendliteraturPerasaan itu nggak bisa diatur. Mau dipaksain gimana pun juga nggak bakalan bisa, yang ada malah diri sendiri yang menderita. Kalau tetap mau pun ya buat terbiasa aja dulu. Nggak perlu perjuangan yang lebay dan alay, yang penting buktiin kalau kam...