33. Serius

306 24 14
                                    

"Christ, jangan berisik ih! Nanti anak-anak bangun, kasian."

"Saya gak denger suara pemainnya."

"Tumbenan ga bicara formal."

"Mau biasa bicara begini sama kamu."

"Halah."

"Jangan dikecilin lagi, Doyoung. Kelewatan kan! Padahal tadi pemainnya lagi ngasih pidato sebelum bunuh pria itu!"

Jadi setelah mereka makan ramyeon tadi, Christ ngajakin nonton film. Kebetulan Christ lagi demam nonton film dan selera mereka sama, suka film horor.

"Tapi anak-anak nanti bangun, Christ!" kata Doyoung lagi, gemes ama ni orang tua—kaga bisa dibilangin.

"Huh, yasudah. Saya ga lanjutin nonton filmnya saja," katanya, ceritanya lagi ngambek gitu—ngalihin pandangan ke arah lain.

"Halah, udah tua masih aja ngambek," ledek si manis.

Ya emang bener sih, Christ itu beda 10 tahun sama Doyoung.

"Saya belum tua-tua banget, umur segini kan cocok jadi sugar daddy."

Astagfirullah Christ, tobat.

"Omongannya ngaco ya."

Christ ketawa geli, "Bercanda, cantik."

Doyoung majuin bibir bawahnya trus lanjut ngeliat layar tv yang nayangin film horor kesukaan mereka, yang dimana adegannya lagi kejar-kejaran di lorong gitu.

Biasa aja sih, gada serem-seremnya.

"Christ, ini udah malem. Gamau pulang?"

Christ ngegeleng pelan, "Saya mau nemenin kamu disini. Yoonoh mungkin mau ngalah sebentar supaya saya bisa terus ada buat kamu."

Salting ga tuh Young, awokwokwok.

"Apa-apaan sih? Gausah gitu ya, ga baik buat kesehatan jantung Doyoung," balesnya blak-blakan.

"Tapi itu baik buat hubungan kita nanti."

Doyoung mukul bahu Christ cukup keras, "Jangan becanda—"

"Saya serius, Doyoung."

Seketika, disana Doyoung langsung kicep.

Christ ngelirik Doyoung, ngulas senyum khasnya. "Saya serius, saya bener-bener serius kali ini."

Doyoung ngegeleng, "Gak, gak bisa. Jaehyun—"

"Saya harap kamu paham akan perasaan saya selama ini, Doyoung. Kamu bisa merasakannya, kan?"

Jelas, Doyoung bisa ngerasain itu dengan jelas. Kadang Christ seakan jadi peran pengganti Jaehyun sebagai suaminya, tapi Doyoung gamau ngasih banyak kesempatan buat Christ karena dia milik Jaehyun seorang.

Kebanyakan Doyoung tolak, Doyoung punya banyak banget alasan buat nolak seribu satu ajakan Christ buat pergi dating. Jaehyun mikir kalo Christ cuma merhatiin Doyoung sebatas kaya adik, itu karena dia gatau apa perasaan Christ sebenernya.

Jaehyun kan ga peka, jadi yaw gitchu.

"Christ, Doyoung gamau. Doyoung gabisa. Kenapa Christ selalu bertahan? Ini udah lebih dari 3 tahun."

"Karena saya cinta sama kamu, Doyoung."

Entah atas dasar apa Christ bisa suka sama pria manis bernama Doyoung itu. Dia enggak tau alasan apa yang bisa dia bilang ke Doyoung buat ngebuktiin cintanya.

"Saya hanya enggak bisa ngehapus perasaan saya setelah sekian lama. Gimana caranya saya berpaling kalau kamu ada disetiap lirikan mata saya?"

Doyoung ngedorong kuat bahu Christ karena badannya makin condong ke arah Doyoung, bibirnya menipis dan sorot matanya keliatan kecewa.

"Doyoung pikir Christ bisa paham akan kalimat Doyoung waktu itu."

"Cinta Doyoung cuma Jung Jaehyun seorang."



[4] CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang