"Harusnya lo ga nyapa gue kaya gitu, Jaehyun. Gabisa nyapa lebih baik dikit?"
Jaehyun berdecih, "Pembunuh kaya lo ga pantes dibaikin, udah dibaikin aja malah berkhianat," desisnya marah.
Yuta nyisir rambutnya, milih untuk berdiri di samping Jaehyun setelah nyerahin anak-anak ke Winwin dan Mark supaya mereka bisa sembunyi.
Tadi, Jaehyun hampir aja kena tembak. Kalo aja Yuta gada disana dan ngedorong Jaehyun, bisa dipastiin peluru itu bakal bersarang di perut sahabatnya.
"Berkhianat? Gue ngejalanin misi, bukan berkhianat. Bukannya lo, yang berkhianat dan jadi sok jagoan di depan istri manis lo itu?"
Yuta berdeham, "Jaehyun itu bertobat, bukan berkhianat. Maap aja nih ya, tapi sahabat gue ini jauh lebih baik dari lo yang notabenenya kaki tangan pembunuh kejam ga berperasaan. Jaehyun bisa aja jadi pembunuh, tapi itu atas keinginannya sendiri—bukan di perintah."
"Dasar, budak," ejek pria Nakamoto itu.
Jungkook mulai kepancing emosi nih kawand-kawand, diangkatnya lagi pistol yang masih isi banyak peluru itu dan nodong Jaehyun. "Gue rela jadi budak buat kebahagiaan adik gue."
Jaehyun sama Yuta saling toleh, apa maksudnya itu?
"Tujuan gue bukan cuma ngebunuh Doyoung demi nyelesaiin misi dari kak Taeil, tapi juga ngerebut lo lagi untuk adik gue, Valennia."
Lawakan macam apa ini?
"Kita berdua udah punya pasangan masing-masing, apa lagi yang kalian harapin?" teken Jaehyun marah, Yuta pun tampaknya emosi banget.
"Lo gak ngotak, anjing. Lo lari ke adik gue pas lo ada masalah sama Doyoung, gimana caranya biar ga naruh harapan lebih ke orang baik kaya lo? Walau tau dia cuma pelampiasan semata, apa salahnya berjuang untuk yang kedua kali jika lo pernah berhubungan deket sama dia?"
Jaehyun bungkam.
"Gue bakal tenang kalo lo milih adik gue," ujar Jungkook, coba ngeyakinin Jaehyun. Tapi dibales gelengan sama si pria Jung.
DOR!
DOR!
Yuta juga ga kalah sigap, bales neken pelatuk handgun yang dia sembunyiin di balik coat. Sayangnya, peluru itu meleset sedangkan tembakan Jungkook berhasil di hindarin sama Jaehyun.
"Brengsek, sebenernya apa mau lo?! Kalo lo maksain perasaan gue untuk adik lo, adanya dia bakal sakit hati!" seru Jaehyun frustasi.
"Tapi kenapa?! Kenapa lo milih jalang itu dibanding adik gue yang jauh lebih baik!"
"LO GAK BISA MENILAI DARI SUDUT PANDANG LO DOANG, BEDEBAH!" teriak Yuta murka, lagi-lagi neken pelatuk setelah ngarahin handgunnya ke Jungkook.
Jarak mereka yang lumayan deket bisa memungkinkan target bakal kena tembakan kalo akurat, tapi Yuta masih amatiran. Dia kan bukan anggota polisi, bukan juga orang ahli yang bisa make pistol.
"Penggangu kaya lo ga seharusnya ada disini, lo yang terancam mati paling pertama."
Moncong pistol lain nempel di pelipisnya. Jungkook ga berani noleh, tapi dari suara aja—udah tau siapa yang nodongin pistol ke dia dengan berani.
"Diem lo, Jeon Jungkook."
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Care
Fanfiction[Angst, Romance, Married Life] "Semuanya akan baik-baik aja. Baik dia anak kita atau bukan, kita harus tetep ngasih apa yang sepantasnya dia dapatkan." -Doyoung • Completed • Tetralogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • H...