44. Debat

274 19 12
                                    

"Apa-apaan?"

Doyoung berdiri setelah nanya begitu, "Maksud kamu bilang traitor apa, huh?"

Pria Seo yang duduk di sofa itu ngedengus, "Lo gak paham? Buat apa Valennia pergi ke Chicago padahal lo lagi cukup bermasalah disini? Bukannya sahabat harus selalu ada buat sahabatnya yang lain?"

Johnny ikutan berdiri, mandang ke-empat pria lainnya pake tatapan sulit diartiin.

"Sahabat punya potensi lebih besar buat berkhianat."

Tangan Eunwoo tanpa sadar ngepal gitu aja, "Jaga omongan lo ya," katanya nahan emosi.

Johnny ngegeleng, "Lo gak ngerti, Woo. Gue bilang kaya gitu karena gue pernah ngelakuin."

"Kalian gak lupa sama gue yang udah tunangan sama Doyoung tapi malah selingkuh? Nah, disana persamaannya. Karena gue pikir hubungan kita udah dilandasi kepercayaan, gue berani bertindak lebih—ngira kalo semuanya bakal baik-baik aja. Apalagi ini berhubungannya sama Doyoung, lo semua tau—Doyoung itu gimana."

"Ngerti kan?" tanya Johnny pelan.

Jaehyun ngangguk, dia sendiri punya pemikiran kaya gitu. Intinya, hubungan yang udah terikat cukup kuat bakal bikin orang-orang paham kalo mereka engga akan ditinggalin hanya karena masalah kaya gini. Ini memang bukan masalah sepele, hanya aja dia yakin Valennia punya dasar yang sama buat ngelakuin ini.

Doyoung itu sahabatnya, Doyoung bisa ngelakuin apa aja buat Valennia. Begitu pula sebaliknya, Valennia itu sahabat Doyoung yang selalu bisa ngapain aja untuk Doyoung. Bukannya mau keliatan mulia atau gimana, tapi Doyoung-lah yang lebih pemaaf.

Ya gimana ga pemaaf, Doyoung enggak salah aja minta maaf.

"Tapi Valennia enggak mungkin begitu, Johnny. Cuma kamu yang ngemanfaatin sifat-sifatku."

Me too, Doie.

Johnny cuma ngulas senyum dan ngangkat bahu, "Kalo Valennia beneran kaya gue dulu, gue jamin lo bakal maafin dia walau yang dia lakuin setara kaya gue."

Doyoung ngeratin rahangnya, "Brengsek, aku ga bakal percaya."

Buat apa percaya sama Johnny kalo ada bukti? Valennia itu orang baik, baik banget. Doyoung juga kadang iri sama Valennia karena bisa lebih deket sama Jaehyun walau dikondisi Jaehyun yang ga baik. Apa itu ga wajar? Apalagi Valennia satu-satunya sahabat wanita yang ada diantara mereka.

Satu-satunya.

"Gue gak minta lo buat percaya. Tapi, apa salahnya antisipasi?"

"Dan mungkin, bisa aja yang berkhianat itu lebih dari satu," imbuhnya lagi.

"Valennia itu bukan kamu, dia ga akan berbuat kaya gitu."

Chihoon berdeham pelan, "Kalo mau bahas itu, mending diluar. Kita kesini gak buat denger kalian debat," ucapnya, membalikkan kata-kata Doyoung tadi.

Doyoung ngelirik ke arah Eunwoo yang mati-matian berusaha nahan amarah dan Jaehyun yang keliatan risih. Pria Jung itu ngehela napasnya pelan, duduk lagi dikursi Jaehyun dengan raut wajah yang ga bisa di mengerti oleh orang lain.

Kecuali, Jaehyun.

"Maaf. Ayo lanjutin diskusinya."



[4] CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang